Konsolidasi PWI di Pontianak: Sinergi Jurnalis Kalbar Menguat
Konsolidasi PWI di Pontianak. (Poto/ist).
Pontianak, Satuju.com - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dan PWI Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar konsolidasi strategi di Tugu Khatulistiwa, Pontianak.
Kedatangan Wakil Sekretaris Jenderal PWI Pusat, Novrizon Burman, dan Direktur Komunikasi & Humas PWI, Mercys Charles Loho, disambut antusias oleh jajaran pengurus PWI Kalbar di Bandara Supadio, Kubu Raya.
Kegiatan yang juga menghadirkan senior PWI Kalbar yang juga mantan Ketua DPRD Pontianak, Ali Hanafiah ini, tidak sekadar pertemuan formal, melainkan langkah nyata untuk memperkuat sinergi jurnalistik di Kalbar.
Hadir pula pengurus PWI dari berbagai kabupaten, seperti Yohanes dan Anita (Sintang), Sopian Koto dan Sanawiah (Melawi), Abang Amrulah (Kapuas Hulu), serta Riduan Isaka (Mempawah), Alantitus, dan Sagala (Sanggau),Saepul mewakili wartawan di perbatasan Malaysia-Indonesia Entikong.
Wisata Sejarah dan Diskusi Jurnalistik
Selain konsolidasi, rombongan melakukan kunjungan ke dua ikon bersejarah Pontianak: Tugu Khatulistiwa dan Keraton Kadriyah.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Kalbar, Wawan Suwandi, menegaskan acara ini bukan sekadar pertemuan muka, melainkan momentum untuk menyusun strategi pemberitaan yang akurat dan berintegritas.
“Wartawan bukan sekedar profesi, tapi panggilan jiwa. Mari kita berkarya dengan prinsip kebenaran dan keadilan,” tegas Wawan Suwandi.
Pilar Utama Jurnalisme di Kalimantan Barat
Dalam diskusi, Wakil Sekretaris Jenderal PWI Pusat, Novrizon Burman menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas pers di era digital.
“Kita harus adaptif dengan teknologi, tetapi tetap berpegang pada kode etik jurnalistik,” ujar Novrizon Burman.
Sementara itu, Direktur Komunikasi & Humas PWI Mercys Charles Loho menekankan peran media sebagai penjaga demokrasi.
“Wartawan harus menjadi garda terdepan dalam menyajikan informasi yang mendidik dan menginspirasi,” kata Mercys Charles Loho.
Tantangan Wartawan di Era Digital:
1. Hoaks dan disinformasi itu perlu literasi media yang kuat.
2. Wartawan harus mampu memanfaatkan alat tanpa mengorbankan akurasi.
3. Ekonomi Media – Mencari model bisnis berkelanjutan.
PWI Kalimantan Barat bertekad memperkuat jaringan antarkabupaten, meningkatkan pelatihan, dan mendorong karya jurnalistik yang mendalam dan berpihak pada publik.
“Kami akan terus mendorong pers di 14 kabupaten/kota untuk menghasilkan karya yang berkualitas,” Plt Ketua PWI Kalbar Wawan Suwandi memungkasi.

