Boikot Produk Terafiliasi Israel Diserukan Gerakan Perempuan di Jakarta
Boikot Produk Terafiliasi Israel Diserukan Gerakan Perempuan di Jakarta
Jakarta, Satuju.com - Dari berbagai organisasi masyarakat dan komunitas, sejumlah perempuan menggelar aksi damai bertajuk 'One Million Women for Gaza' di Jakarta beberapa waktu lalu. Aksi ini mengusung tema 'Boikot Ekonomi Perempuan Terhadap Produk Pro-Israel' sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina.
Aksi yang digagas oleh PP Wanita Islam dan ARIBP Perempuan ini menandai perubahan strategi dalam mendukung Palestina. Para peserta tidak hanya melakukan intensifikasi, tetapi juga mengampanyekan boikot produk yang diduga terafiliasi dengan Israel.
“Konsumsi adalah bentuk sikap politik,” bunyi pernyataan tertulis dari ARIBP Perempuan. Organisasi ini menekankan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan memiliki dampak moral dan kemanusiaan.
Salah satu fokus utama aksi ini adalah kampanye #GantiProduk, yaitu ajakan untuk meninggalkan produk-produk yang diduga terafiliasi dengan Israel dan beralih ke produk halal lokal. Acara juga menampilkan bazar UMKM perempuan, penyebaran materi edukatif, dan penandatanganan Deklarasi Boikot Nasional.
Sebelumnya, Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) telah merilis daftar merek yang harus dihindari sesuai dengan Irsyadat MUI. Daftar tersebut meliputi beberapa merek tunggal yang menjadi pemimpin pasar terbesar di Indonesia.
Aksi ini diikuti oleh perempuan dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk guru, pelajar, pelajar, komunitas ojek online, hingga tokoh nasional dan influencer. Keberagaman peserta menunjukkan bahwa gerakan ini bersifat inklusif dan lintas profesi.
“Aksi ini bertujuan memperkuat jaringan ekonomi alternatif, terutama produk halal lokal dan UMKM perempuan sebagai solusi nyata dari sikap boikot,” imbuh keterangan tertulis.
Sementara itu, Koordinator Muslimah Bogor Raya, Finda Musfindayani, menyampaikan pentingnya gerakan boikot sebagai bentuk perlawanan damai. Dalam orasinya, ia menyatakan bahwa tragedi kemanusiaan di Gaza memerlukan tindakan konkret dari masyarakat.
"Telah jelas terjadi genosida di Palestina, banyak ibu dan anak-anak dibunuh dengan kekejian yang dilakukan oleh Zionis, apa yang dapat kita lakukan sebagai seorang perempuan? Cukupkah kita hanya berdoa saja?" ucapnya.
Finda menuturkan bahwa boikot produk-produk yang memiliki afiliasi dengan zionis dipandang sebagai langkah signifikan untuk memotong sumber pendanaan yang disalurkan untuk agresi militer.
Dirinya menambahkan, dengan menahan diri untuk tidak membeli produk atau mendatangi gerai-gerai tertentu, bisa berpartisipasi aktif dalam mengurangi dana yang digunakan untuk pengadaan amunisi.
Aksi ini menunjukkan bahwa solidaritas terhadap Palestina dapat dilakukan melalui berbagai cara, tidak hanya menunjukkan rasa dan doa, tetapi juga melalui kekuatan kolektif dalam menentukan pilihan konsumsi.

