OJK dan BlockDevId Pacu Ekosistem Blockchain Lewat Hackathon, Pengembang Diajak Rajin Ciptakan Inovasi
Ludy Arlianto, Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital OJK, dalam keterangannya, di Jakarta Kamis (25 September 2025).(Poto/ist).
Jakarta, Satuju.com - Di tengah pesatnya perkembangan industri blockchain di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama BlockDevId menghadirkan Infinity Hackathon sebagai wadah bagi para pengembang untuk menciptakan inovasi teknologi berbasis blockchain yang siap bersaing secara global. Melalui hackathon, para pembangun tidak hanya hadir untuk membangun produk, tetapi juga menguji ketahanan ide mereka di hadapan para juri dan ekosistem.
Hackathon adalah acara di mana para peserta berkumpul untuk bekerja bersama dalam tim untuk mengembangkan solusi atau produk tertentu dalam waktu yang sangat terbatas. Biasanya, hackathon berlangsung selama 24 hingga 48 jam, dan peserta harus mengerjakan sebuah proyek dari awal hingga selesai dalam waktu singkat.
Namun, sebuah inovasi tidak akan cukup dikenal atau digunakan masyarakat luas jika hanya berhenti pada aspek teknis. Diperlukan kemampuan pitching yang kuat dengan menggabungkan public speaking, storytelling, serta pemahaman konteks kebutuhan pasar agar ide tersebut dapat tersampaikan dengan jelas dan meyakinkan. Menjawab tantangan ini, OJK dan BlockDevId dengan dukungan Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) serta Tether menyelenggarakan workshop “Win the Room, Win the Hackathon”.
Workshop ini dirancang untuk membantu para pembangun mengembangkan strategi komunikasi, menajamkan relevansi teknis, serta memperkuat mentalitas kompetitif mereka, baik selama proses hackathon maupun setelah meluncurkan inovasi ke masyarakat.
“Sebagai bagian dari mandat pengembangan inovasi dan penguatan perlindungan konsumen, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang penting untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam menciptakan solusi inovatif berbasis teknologi. Salah satu pendekatan yang efektif adalah penyelenggaraan Hackathon Inovasi Keuangan Digital, selain ditujukan untuk terus mendorong pengembangan talenta digital di bidang keuangan juga menjadi wadah kolaborasi antara regulator, pelaku industri, pengembang teknologi, dan masyarakat,” ujar Ludy Arlianto, Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital OJK, dalam keterangannya, Kamis (25 September 2025).
Workshop ini juga dihadiri oleh para keynote speaker, yaitu Robby Bun (Ketua Umum Asosiasi Blockchain Indonesia), William Sutanto (Founder BlockDevId), dan Ludy Arlianto (Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan) yang membagikan semangatnya membangun ekosistem blockchain Indonesia kepada para hadirin.
William Sutanto menambahkan, “Dulu ketika saya masuk industri (blockchain) ini, masih sangat berusaha untuk mengembangkan dan mendapatkan dukungan, baik dari pemerintah maupun non-pemerintah. Sekarang syukurlah dari regulator dan pemerintah beserta Asosiasi (ABI) sudah sangat mendukung industri Blockchain/Web3 di Indonesia untuk bisa berkembang lebih maju.”
Sesi lokakarya utama dimentori oleh Eddy Christian, Expansion Lead di Tether. Dalam mentoring-nya, Eddy membagikan wawasan bagaimana memenangkan hackathon melalui strategi pitching yang relevan dengan kebutuhan user, persiapan materi yang matang, serta kemampuan menghadapi penolakan dengan sikap haus belajar. Ia juga menekankan pentingnya disiplin bagi generasi muda agar dapat menuai hasil yang baik di kemudian hari.
Eddy juga menegaskan, “Saat pitching, sangat penting untuk kita membuat presentasi kita sendiri. Desain boleh dibantu tim, tapi untuk isinya harus dibuat oleh orang yang membawakan. Karena tiap orang punya gaya yang berbeda, dan supaya yang membawakan bisa menjelaskan karena benar-benar mengerti apa yang dibawakan".**

