Pemprov Riau Gandeng DWP Perkuat Edukasi Keluarga untuk Cegah Stunting

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Provinsi Riau, Fariza

Pekanbaru, Satuju.com - Upaya pencegahan stunting dengan menggandeng Dharma Wanita Persatuan (DWP) sebagai mitra strategis dalam mendorong perubahan perilaku keluarga dikuatkan Pemerintah Provinsi Riau.

Melalui peran para ibu anggota DWP, Pemprov Riau menilai pesan terkait gizi, kesehatan, dan pola pengasuhan dapat lebih efektif menjangkau masyarakat hingga ke tingkat rumah tangga.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Provinsi Riau, Fariza saat membuka kegiatan pertemuan dan sosialisasi perubahan perilaku bagi organisasi DWP yang digelar di Balai Pauh Janggi, Jumat (12/12).

Menurut Fariza, peran DWP menjadi sangat penting karena para ibu yang tergabung di dalamnya dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menyampaikan pesan dan praktik pencegahan stunting hingga ke tingkat keluarga. Ia menjelaskan bahwa perubahan perilaku harus dimulai dari rumah, dan para ibu memiliki posisi strategis untuk mempengaruhi pola pengasuhan serta pemenuhan gizi anak.

Fariza menegaskan bahwa DWP tidak hanya berperan sebagai organisasi pendukung suami yang bekerja sebagai ASN. Tetapi juga sebagai penggerak sosial yang mampu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan anggotanya.

"Peran strategis DWP adalah meningkatkan keterampilan para istri ASN untuk mendukung program pemerintah dalam mencegah stunting," ujarnya.

Pada kegiatan tersebut, Fariza juga menyoroti pentingnya membangun generasi penerus yang sehat untuk menyongsong masa depan Riau yang lebih maju. Menurutnya, stunting bukan hanya persoalan gizi, tetapi juga berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia secara keseluruhan.

Fariza menekankan bahwa DWP harus mampu menerapkan sekaligus menyebarkan informasi yang benar mengenai gizi, kesehatan reproduksi, dan pengasuhan anak. Semakin luas informasi itu mengalir, semakin besar pula kepercayaan masyarakat bahwa upaya pemerintah dilakukan untuk kebaikan bersama.

"Kekuatan pembinaan ada di keteladanan dan seluruh anggota harus bergerak. Maka penurunan stunting bukan hanya sebuah target saja," tambahnya.

Ia optimis bahwa penurunan angka stunting di Riau dapat dicapai bukan hanya sebagai target angka, tetapi sebagai gerakan moral bersama untuk membangun keluarga yang sehat. Dinas P3AP2KB, ditegaskannya, berkomitmen penuh menyediakan edukasi, pendampingan, dan materi pembelajaran untuk memperkuat kapasitas DWP dalam menjalankan peran tersebut.

"Mulai dari keluarga, dari keluarga sehat, anak sehat, bangsa hebat," tutup Fariza.