Memahami Potensi Anak

Sri Retno Asih Mahasiswa S2 Pendidikan Dasar UNRI Guru SD Negeri 007 Suka Damai Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi.

Oleh: Sri Retno Asih Mahasiswa S2 Pendidikan Dasar UNRI Guru SD Negri 007 Suka Damai Singingi Hilir Kuansing

Satuju.com - Setiap anak memiliki potensi yang unik. Peran orang tua sangat penting dalam mengembangkan potensi anak sejak dini. Seorang pakar parenting mengatakan:
“Orang tua merupakan salah satu karakter terpenting dalam kehidupan seorang anak. Orang tua meliputi ibu dan ayah serta wali lainnya yang berperan sebagai orang tua. Sejak lahir, anak-anak bergantung pada orang tua mereka untuk perawatan mereka, menjadi bahagia dan sehat, serta mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang tepat. Tapi terkadang orang tua kekurangan pengetahuan dan dukungan yang mereka butuhkan untuk menjadi orang tua yang baik."

Berjalan, menulis, berbicara dan kegiatan sederhana lainnya yang terkadang kurang kita perhatikan. Namun, fungsi tersebut bisa menjadi sesuatu  yang luar biasa jika ayah dan ibu memiliki banyak pengetahuan tentang bagaimana mengembangkan berbagai kemungkinan pada buah hati. Berikut  beberapa tips sederhana yang bisa diterapkan di rumah untuk mengembangkan potensi anak sejak dini.

1. Pahami bahwa setiap anak memiliki kelemahan Ayah dan ibu harus menyadari segala kelemahan bayi, seperti rasa malu, kurang percaya diri, suka bersikap tidak sabar dan lain-lain. Ayah dan ibu juga harus memahami  dari mana ciri-ciri tersebut berasal, misalnya anak memiliki kekurangan fisik atau beberapa keadaan lain yang menyebabkan anak memiliki kelemahan tersebut. Ayah dan bunda harus menerima segala kekurangan si kecil lalu berusaha membantunya  mengatasi kelemahan tersebut. Jika perlu, orang tua dapat meminta dukungan dan umpan balik dari guru sekolah atau psikolog mereka.
2. Memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar banyak hal Selain kelemahan, setiap anak tentunya memiliki banyak kelebihan. Ayah dan ibu harus memberikan ruang kepada anak untuk melakukan banyak hal sesuai dengan kelebihan dan minatnya untuk mengembangkan potensi anak sejak dini. Moms and dads bisa memulainya dengan memberikan kenyamanan yang sesuai dengan minat si kecil. Jika dia suka membaca, beri dia buku yang dia suka. Jika dia suka menari, ajak dia berdansa dengan Anda dan belikan dia koleksi  lagu anak-anak. Para ayah dan ibu juga harus memberikan  hiburan yang berkualitas dan mendidik kepada anaknya. Kumpulan dongeng “Tertawa, cerita anak interaktif” bisa menjadi pilihan terbaik karena telah ditonton  jutaan anak di Indonesia.
3. Tawarkan bantuan Ayah dan bunda pasti ada bersama si kecil saat  beraktivitas. Selain  bimbingan yang  optimal, kehadiran orang tua dapat memberikan efek positif dalam membuat anak lebih semangat dan senang dalam belajar. Karena saat anak merasa senang, otak anak menjadi lebih aktif dan optimal  menyerap berbagai informasi. Cerita yang dapat didengar dapat membantu otak anak Anda tetap aktif. Orang tua bisa mengajak anak untuk mendengarkan cerita saat  bermain atau sebelum tidur. Kebiasaan ini dapat merangsang kecerdasan dan karakter positif anak. Cobalah di Spotify dengan koleksi dongeng Riri. 
4. Tetap semangati si kecil Orang tua harus mendorong anak Anda jika dia: 
a. Saya hampir menyerah  melakukan apapun.
b. Mengalami kegagalan saat mengikuti kontes.
c. Dapatkan nilai terbaik di sekolah. 
d. Diperlakukan kurang baik oleh teman sebaya dan orang lain. 
e. Saat memotivasi anak, yang terpenting  adalah menggunakan kata-kata yang baik, tanpa menyalahkan dan fokus pada apa yang harus dilakukan anak di masa depan.
5. Hargai setiap pilihan kecil Para ayah dan ibu hendaknya membiarkan anaknya memilih apa yang diminatinya, tidak hanya dengan aktivitasnya, tetapi juga dengan hal-hal lain, seperti memilih warna pakaian favoritnya, ingin berlibur ke mana, dll. Ayah bunda bisa merenung dan menjelaskan jika ada hal-hal yang kurang baik untuk dipilih oleh anak. 
 Kebiasaan ini dapat merangsang pemikiran kritis anak. Keterampilan ini dapat membantu si kecil  mengatasi masalah secara mandiri di masa depan.
6. Menilai perkembangan setiap anak 
 Awalnya, si kecil hanya  mencoret-coret di  kertas. Setelah itu, ia mulai  membuat garis lurus dan  bentuk benda yang bisa diprediksi. Hal-hal sederhana seperti ini harus menjadi perhatian seorang ayah dan ibu dan mereka harus memuji dengan ucapan terima kasih. Bentuk pengakuan lainnya adalah dengan mengacungkan dua jempol, menepuk bahu atau  memberikan hadiah. Pengakuan orang tua dapat mendorong anak untuk terus berkembang, meningkatkan rasa percaya diri, mempererat ikatan kasih sayang antara orang tua dan anak, serta meningkatkan  kreativitas anak.
7. Penggunaan Teknologi 
 Di era digital, banyak peluang untuk mengembangkan potensi anak sejak usia dini. Perangkat teknologi dapat menjadi sarana pengembangan diri dan ekspresi diri bagi buah hati. Beberapa contoh penggunaan teknologi sebagai alat pengembangan diri dan ekspresi diri anak antara lain: 
1. Ajari anak Anda membuat konten yang mendidik dan menarik.
2. Mengajarkan berbagai aplikasi atau program terbaru yang praktis dan mudah dipelajari anak.
3. Belajar mendokumentasikan pekerjaan dan penampilan si kecil dengan gawai atau kamera.
Orang tua juga bisa mengajak anaknya untuk mempelajari hal-hal terbaru terkait pemanfaatan teknologi dalam pendidikan guna meningkatkan soft skill.(MAT)


BERITA TERKAIT