Dampak Inflasi AS, Nilai Tukar Rupiah Melemah
Ilustrasi
Jakarta, Satuju.com - Dampak dari inflasi Amerika Serikat, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.217 per dolar AS pada Jumat (11/8/2023) pagi. Mata uang Garuda melemah 32,5 poin atau 0,21 persen dari perdagangan sebelumnya.
Melansir CNN Indonesua, mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Yen Jepang menguat 0,07 persen, baht Thailand menguat 0,03 persen, peso Filipina menguat 0,15 persen, won Korea Selatan melemah 0,21 persen, dan yuan China melemah 0,06 persen. Dolar Singapura menguat 0,09 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Sedangkan, mata uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,13 persen, poundterling Inggris menguat 0,09 persen, dan franc Swiss menguat 0,09 persen.
Lalu, dolar Australia menguat 0,23 persen, dan dolar Kanada juga menguat 0,14 persen. Sebelumnya, Analis Pasar Lukman Leong memperbaiki rupiah kembali melemah dikarenakan data inflasi AS yang naik pada Juli 2023.
"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang rebound setelah komen hawkish The Fed Daly mengenai inflasi yang naik di AS," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com. Hari ini, Lukman menggambarkan rupiah bakal bergerak dalam rentang Rp15.150 per dolar AS - Rp15.250 per dolar AS.

