Anggota Komisi IV DPR RI Kritik Pertamina di RDP: Kinerja Masih Stuck

Anggota Komisi VI DPR Fraksi Demokrat, Herman Khaeron

Jakarta, Satuju.com - Komisi VI DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama enam subholding PT Pertamina, yakni PT Pertamina Hulu Energi, PT Kilang Pertamina Internasional, PT Pertamina Patra Niaga, PT Pertamina Power Indonesia, PT Pertamina Gas Negara, dan PT.Pertamina International Shipping.

Dalam RDP tersebut, Anggota Komisi VI DPR Fraksi Demokrat, Herman Khaeron, memberikan komentar terhadap kinerja PT Pertamina. “Secara umum saya melihat kinerja Pertamina masih stuck. Belum menunjukkan kinerja terbaiknya,” ujar Herman Khaeron yang akrab disapa Kang Hero, di Gedung Nusantara 1, DPR RI, Jakarta, Selasa, 26 September 2023.

Sebagai perusahaan energi yang banyak diberikan diskresi oleh negara, kata Herman, agak lambat untuk melakukan akselerasi dan inovasinya. Berangkat dari kinerja korporasi yang telah mempresentasikan masing-masing subholding, ia tidak menemukan hal-hal baru dari paparan tersebut. 

“Bisnis seperti biasa, hal-hal biasa saja. Tidak ada sesuatu yang monumental. Tidak ada yang bisa dibanggakan kita bersama,” ujar Herman. 

Ia juga mengatakan kinerja Pertamina secara umum harus mendapat perhatian khusus. Tidak berhenti sampai disitu, Herman bahkan membandingkan Pertamina dengan perusahaan minyak dan gas milik Malaysia, Petronas.

“Kalau lihat negara tetangga, Petronas, mereka dengan Tower Petronas saja bisa mengenalkan Petronas ke seluruh dunia. Warga Indonesia kalau ke Kuala Lumpur foto dengan menara Petronas. Ada enggak orang Malaysia ke Indonesia foto di depan kantor Pertamina?” kata Herman. 

Menurutnya, hal kecil seperti ini justru mengukur eksistensi suatu korporasi. Herman kemudian meminta kepada enam subholding Pertamina untuk menyampaikan satu hal yang bisa membanggakan bangsa Indonesia. 

“Masa politik ini masih tersisa satu tahun ke depan. Masih ada cukup waktu untuk menyampaikan satu kegiatan terhebat yang dilakukan oleh saudara-saudara sebagai para arah subholding,” ujar Herman kepada keenam direktur utama subholding pertamina.