Dumai, Satuju.com - Belum sehari pulang dari Batam tiba - tiba Pakar Lingkungan Dr. Elviriadi tancap ke Dumai. 

Hal itu terungkap dari konfirmasi media ini pada Sabtu, (30/9/23) malam. 

"Alhamdulillah saya baru tiba Dumai Magrib tadi. Ada panggilan perjuangan dari masyarakat Melayu disini. WA baru jumat malam tadi, agak mendesak makanya saya langsung berangkat," ucap putra Meranti.

Akademisi yang kerap jadi ahli di Pengadilan itu tak menampik kedatangannya terkait konflik rakyat dan peristiwa hukum.

"Sama seperti Rempang, negeri Melayu Riau dan tempat lain pun kurang dianggap sama korporasi yang mencari makan. Maka, secara psiko-sosial tragedi Rempang bisa menginspirasi," imbuhnya.

Pengurus PP Muhammadiyah itu menginginkan pemerintah mulai menghitung cost yang muncul jika konflik meluas.

"Contoh di Dumai ini, bila jarak perusahaan terlalu dekat dengan pemukiman, maka pasti muncul gangguan. Dalam UU No.32 tahun 2009 namanya DAMPAK PENTING. Kalau tidak hati - hati maka rakyat bisa marah dan polarisasi konflik dapat memicu hal - hal yang tak diinginkan. Itulah makanya saya turun ke daerah - daerah supaya keadilan dan penghormatan itu wujud. Kalau tak gitu, alamat kepunan telouw temakol-laaah," pungkas peneliti Cukong yang ikhlas gundul demi hutan Dumai.**