Jika Terpilih Jadi Presiden, Anies Baswedan Berjanji Akan Permudah Proses KPR

Anies Baswedan

Jakarta, Satuju.com - Jika terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024, Anies Baswedan berjanji akan mempermudah proses kredit pemilikan rumah (KPR).

Melansir CNNIndonesia, Ia mengatakan banyak mendengar masukan, terutama dari Generasi Z, soal kebutuhan rumah. Oleh karena itu, Anies berjanji akan mereformasi sistem KPR di Indonesia.

"Ini salah satu agenda utama kita (bersama Muhaimin Iskandar), melakukan KPR. KPR untuk semua, itu judulnya. Kita ingin agar kredit reformasi rakyat perumahan jangan menjadi 'Kapan Punya Rumah', tapi kita menginginkan agar aturan-aturan untuk mendorong pembangunan rumah itu dimudahkan,” katanya usai acara Indonesia Millennial and Gen Z Summit di Senayan Park, Jakarta Pusat, Jumat (24/11)

"Pertanyaannya sulit, ini (sistem KPR saat ini) mau diubah atau diubah? Kalau mau diteruskan ya pilih yang melanjutkan. Tapi kalau mau diubah, pilih yang mau melakukan perubahan," imbuh Anies.

Ada dua sasaran utama dalam rencana reformasi KPR ala Anies. Pertama, ia ingin mereka yang bekerja di sektor informal bisa mendapatkan akses KPR.

Kedua, Anies ingin para pekerja mandiri, seperti seniman, budayawan, tokoh agama, tokoh sosial, hingga tokoh masyarakat bisa mandiri.

Menurut catatannya, lebih dari 85 persen masyarakat Indonesia saat ini membangun rumahnya sendiri tanpa bantuan kontraktor. Padahal, ia ingin semua punya akses yang sama demi menurunkan backlog alias jumlah rumah tanggap dibandingkan kebutuhan masyarakat.

Anies pun menyinggung geliat perbankan dalam urusan KPR. Ia menyentil bank yang mendulang cuan besar dari kredit ini, tetapi backlog masih ada 12,7 juta.

"Nah, padahal bank-bank milik negara sedang bersinar membantu negara membuat rakyat punya rumah. Ada backlog 12 juta lebih, sementara bank milik negara punya keuntungan yang besar dari KPR. Harusnya, seharusnya kita melakukan reformasi," tegasnya.

Menurutnya, bank pelat merah bisa mempermudah prosedur KPR. Ia juga menyinggung peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk ikut serta dalam regulasi yang ada agar akses KPR bisa lebih mudah.

Ia membandingkan dengan kemudahan yang diberikan bank jika ada yang ingin kredit motor atau mobil. Padahal, menurutnya aset kendaraan tersebut turun terus.

"Mengapa aset yang harganya turun dimudahkan kreditnya? Sementara kredit untuk rumah yang asetnya akan meningkat justru dipersulit? Rumit. Inilah perubahan yang ingin kita bawa dan ini adalah tawaran yang kita bawa bagi Generasi Z," tanya Anies.

“Bagi generasi masa depan memiliki aset rumah di masa muda, walaupun kecil, akan membuat mereka jauh lebih tinggi menggerakkan kesejahteraannya. Karena aset itu akan meningkat harganya terus menerus,” tandasnya.