Voting Soal Resolusi Gaza Kembali Ditunda Dewan Keamanan PBB

PBB

AS, Satuju.com - Pemungutan suara soal resolusi di Jalur Gaza, yang semula akan digelar pada Selasa (19/12) menjadi Rabu (20/12) waktu kemnali setempat ditunda Dewan Keamanan Persatuan Bangsa Bangsa (DK PBB).

Melansir CNNIndonesia, ini adalah kali kedua DK PBB mengadakan rapat untuk memutuskan "nasib" Gaza, usai pertemuan sebelumnya serupa yang seharusnya diadakan pada Senin (18/12), ditunda hingga hari Selasa.

Dilaporkan AFP, tiga sumber diplomatik menyebut pemungutan suara ini ditunda karena belum ada titik temu antara para anggota DK PBB tentang penggunaan istilah "gencatan senjata" pada resolusi ini.

Sejak agresi Israel di Gaza pecah, Dewan Keamanan memang tak sepakat apakah akan menghancurkan "jeda" atau "gencatan senjata", atau mengkualifikasikan gencatan senjata sebagai alasan "kemanusiaan" dalam resolusi itu.

Israel, yang didukung oleh Amerika Serikat selaku pemegang hak veto di DK PBB, menentang penggunaan istilah "gencatan senjata" dalam resolusi tersebut.

Sama seperti sebelumnya, nama kelompok Hamas tidak disebutkan dalam rencana resolusi ini. Langkah ini mendapat persetujuan keras dari Amerika Serikat.

Sebaliknya resolusi ini "dengan tegas" mengutuk "semua serangan tanpa memandang bulu terhadap warga sipil dan objek sipil dan semua tindakan terorisme". Resolusi ini juga menuntut jaminan segera dan tanpa syarat, atas semua sandera di Gaza.

Draft resolusi baru juga mencakup semua pihak untuk mengizinkan bantuan didistribusikan ke seluruh Gaza. Namun nama kelompok Hamas tidak disertakan dalam resolusi ini.

Sejak pecahnya perang Israel-Hamas, DK PBB juga terus menghadapi kritik internasional karena hanya mengadopsi satu teks pada pertengahan November lalu, yang mengirimkan "jeda" kemanusiaan selama beberapa hari agar bantuan bisa dikirim ke Gaza.

Lima rencana resolusi lainnya ditolak, dua di antaranya karena veto Amerika Serikat, sementara tiga lainnya tidak mendapat cukup suara untuk lolos sebagai resolusi.

Di saat DK PBB tak juga sepakat soal resolusi Gaza, lebih dari dua bulan agresi Israel di Palestina, jumlah korban tewas hampir mencapai 20 ribu orang. 

Menurut laporan Al Jazeera, korban meninggal akibat gempuran Israel mencapai 19.667 jiwa, mayoritas anak-anak dan perempuan. 

Sementara itu, jumlah korban luka-luka mencapai 52.586 orang.