Pasangan Paling Romantis Disebut Studi Berawal dari Pertemanan
Ilustrasi
Jakarta, Satuju.com - Hubungan yang romantis disebut studi rata-rata dimulai dari hubungan pertemanan. Meskipun segelintir individu biasanya berpikir bahwa hubungan persahabatan antara laki-laki dan perempuan tidak akan pernah bisa, karena pasti ada salah satu yang memiliki perasaan.
Melansir dari Well and Good, sebuah penelitian yang diterbitkan ilmu sosial, psikologis dan kepribadian, meneliti 1.900 pelajar dan orang dewasa. Mereka menemukan sebanyak 66 persen individu memiliki pasangan yang berawal dari pertemanan, sebelum jatuh cinta dan mulai kencan.
Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa inisiasi teman pertama merupakan hubungan awal dari hubungan romantis.
Sebuah penelitian dari John dan Julie Gottman menjelaskan bahwa hal-hal yang membuat kita berteman baik dapat membangun hubungan yang baik juga. Sehingga masuk akal jika suatu persahabatan dapat menjadi hubungan romantis yang bahagia dan bertahan lama.
Dilansir dari Psych News Daily, biasanya mereka berteman selama satu hingga dua tahun sebelum memulai hubungan romantis. Para peneliti mengungkapkan sebagian besar dari mereka tidak memulai persahabatan dengan niat ketertarikan romantis dengan teman lawan jenisnya.
Penelitian tersebut juga mencatat bahwa rata-rata jangka waktu pertemanan yang lama biasanya hubungan yang tulus sebelum akhirnya beralih ke hubungan romantis.
Selain itu, dilansir dari CNN, Danu Stinson, profesor psikologi di University of British Columbia mengatakan bahwa dalam studi yang diakukan, pasangan menikah mengawalinya dengan pertemanan. Ada juga yang mengawalinya dengan status 'teman tapi mesra' atau pertemanan yang terlibat dalam aktivitas seksual sebelum berkomitmen dalam hubungan romantis.
Anda dapat menjalin persahabatan dengan calon pasangan baru sama seperti Anda berkencan dengan orang yang sudah berteman lama dengan Anda. Yang terpenting adalah inti dari setiap hubungan romantis adalah persahabatan.
Jika Anda khawatir hubungan pertemanan yang berharga bagi Anda akan rusak jika kencan Anda tidak berhasil, Rachel Wright, ahli hubungan dan terapis menyarankan untuk mempertimbangkan kembali rasa ketakutan tersebut.
Dilaporkan dari Well and Good, Wright mengatakan tidak ada alasan mengapa dua orang dewasa tidak ingin mengubah konteks hubungan mereka dan kembali seperti semula jika hubungan romantis tidak berhasil.
Ingatlah bahwa persahabatan adalah suatu hubungan, pasangan kekasih adalah hubungan dan pernikahan adalah hubungan. Wright menjelaskan bahwa semua hubungan yang kita jalani akan berkembang dari waktu ke waktu.
Ia menyarankan untuk tetap bertemu dengan siapa pun yang Anda inginkan, namun jangan mengabaikan teman Anda dan jangan lupa untuk menjalin persahabatan dengan orang baru.

