Dugaan Pencemaran Limbah Kanal PT RAPP Mengalir ke Tali Air Masyarakat di Desa Tanjung Padang

Meranti, Satuju.com - Limbah kanal PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP) di Desa Tanjung Padang, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kepulauan Meranti diduga mengalir ke tali air di organisasi masyarakat. Hal tersebut menyebabkan udara yang berada di tali air desa setempat tersebut berubah menjadi tercemar dan berwarna cokelat serta keruh, Senin (22/4/2024).

Seorang warga sekitar, Wandi mengeluhkan air yang menjadi kotor tersebut. “Air di tali air tersebut digunakan untuk masyarakat mandi dan mencuci pakaian, tapi karena airnya kotor jadi tidak bisa digunakan,” ungkap Wandi.

Wandi juga menyebutkan bahwa ia telah berusaha menghubungi pihak yang meneliti terkait kejadian tersebut, namun PT RAPP tidak ada jawaban. “Saya sudah turun ke lapangan, saya sudah kirim video ke perusahaan namun tidak ada tanggapan,” sebut Wandi.

Ia meminta agar PT RAPP lebih tanggap menangani situasi ini. “Kami meminta perusahaan lebih tanggap akan pencemaran ini, karena setiap musim hujan air ini sering meluap ke pemukiman. Itu PR Besar untuk PT RAPP yang berdampak pada pemukiman masyarakat,” katanya.

Diketahui bahwa PT RAPP hanya membangun sekatan kanal menggunakan alat seadanya yang menyebabkan saluran udara dari PT RAPP masuk ke tali air masyarkat. “Tembok sekatan kanal ke tali air masyarakat langsung mengalir karena sekatan yang seadanya,” lanjut Wandi.

Dalam dugaan pencemaran ini, Wandi berharap kepada Pemerintah dan DPRD Kabupaten Meranti serta pihak terkait unutuk membenarkan kesalahan PT RAPP. "PT RAPP harus bertanggung jawab atas kejadian ini," tukasnya.

Terpisah, Putra Meranti dan sekaligus Pakar Lingkungan Dr. Elviriadi menyampaikan agar pihak terkait memulihkan sekat kanal air agar air limbah tidak masuk ke tali air masyarakat. 

"Saya berharap kepada dinas terkait untuk segera datang ke TKP dan memberi surat tertulis kepada perusahaan terkait, kasihan," kata masyarakat Elviriadi

Selain itu, ia juga meminta DPR, komisi terkait agar turun juga ke lapangan dan menanyakan kepada masyarakat terkait keluhan yang terjadi. 

"Kita harus melihat apakah memang desain saluran itu mengalir ke tali air masyarakat atau sekat yang dibuat tidak bagus, harus ditinjau," lanjutnya.

Menindaklanjuti hal diatas, awak media sudah mengkonfirmasi Senin 22 April 2034 ke pihak PT RAPP Kepulauan Meranti melalui manager Estate Asep, namun belum ada balasan alias bungkam sehingga berita ini diterbitkan.