Cerita Damar Madya Prasetya, Anak Tukang Bengkel yang Bisa Kuliah Kedokteran Gratis di UGM

Damar Madya Prasetya

Jakarta, Satuju.com - Damar Madya Prasetya (19), merupakan anak tukang bengkel yang bisa kuliah Kedokteran gratis di UGM.

Damar adalah anak dari pasangan Mohammad Sarip (49) dan Yayuk Suprihatin (49). Mereka tinggal di sebuah gang sempit yang hanya bisa melewati satu motor di kawasan Mangkuyudan, Mantrirejon, Yogyakarta.

Sejak 21 tahun lalu ayahnya menjalani kehidupan sebagai tukang bengkel. Penghasilannya tak menentu. Maksimal bahkan kurang dari Rp1 juta per bulan, tergantung dari berapa motor yang bisa diperbaikinya. Tumbuh dengan keterbatasan ekonomi tak membuat Damar nelangsa. 

Justru ia tumbuh dan memiliki berbagai prestasi dan bakat yang menjanjikan. Salah satunya bisa kuliah Kedokteran di UGM tanpa tes dan gratis. 

Damar ingin kuliah di jurusan Kedokteran sejak di bangku SMP. Motivasinya kuat setiap kali mengantar ibunya memeriksa kesehatan di rumah sakit.

“Setiap kali kontrol, saya kepikiran, kok hebat ya seorang dokter bisa membantu untuk meringankan keluhan pasien-pasiennya. Dan mulai dari situ, sebenarnya sudah kepikiran untuk kayaknya kuliah di kedokteran bagus,” jelasnya, dikutip dari laman UGM, Minggu (28/7/2024).

Menjelang kelulusannya di SMA Negeri 1 Yogyakarta, Damar mencoba mendaftar kuliah di Program Studi Kedokteran FK-KMK UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Beruntung bagi Damar, ia diterima kuliah di prodi yang paling diminati oleh para calon mahasiswa di setiap perguruan tinggi.

Namun saat menunggu pengumuman biaya UKT, perasaan Damar menjadi campur aduk mengingat kondisi ekonomi keluarga yang menurutnya tidak akan bisa memenuhi kebutuhannya selama kuliah kelak.

 “Melihat dari kondisi ekonomi, bisa dikatakan, masih menengah ke bawah banget. Jadi kayaknya belum sepenuhnya bisa menutupi segala keperluan kuliah, apalagi bayar UKT, di kedokteran lagi,” ujarnya. 

Berkat doa dari orang tua dan kegigihannya, Damar beserta kedua orang tuanya merasa bersyukur setelah mendapat kabar jika Damar akhirnya mendapatkan Beasiswa UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100 persen dari UGM sehingga ia digratiskan dari biaya kuliah. 

“Kami sangat bersyukur sekali. Sejak kecil ia sudah bercita-cita kuliah di kedokteran UGM, akhirnya bisa tercapai,” kata Yayuk dengan mata berkaca-kaca.

Capaiannya masuk UGM memang diterpa dengan semangat Damar untuk meraih prestasi sejak di bangku sekolah. Di bangku SMP dan SMA, Damar sudah meraih berbagai prestasi dan kejuaraan yang didapat hingga tingkat Nasional. Mulai dari lomba menyanyi, lomba macapat (tembang Jawa), lomba menggambar, lomba desain poster, serta FLS2N. 

Selain prestasi non akademik, Damar juga menyeimbangkan kualitas dirinya untuk aktif mengikuti organisasi. Ia pernah menjabat menjadi Ketua Osis dan Ketua MPK (Majelis Perwakilan Kelas) semasa sekolah. 

Sang ibu, Yayuk menitip pesan ke Damar untuk selalu rendah hati dalam menjalani tahapan hidup. “Karena memang pada dasarnya kami orang gak punya. Supaya sejadi apapun besok, kamu (Damar) harus tetap rendah hati,” pesannya kepada Damar.