Acha Septriasa Mengaku Kecewa dengan Jokowi: Siapa yang Sangka
Acha Septriasa
Jakarta, Satuju.com - Terhadap kepemimpinan Jokowi yang akan berakhir pada Oktober mendatang, aktris dan juga penyanyi, Acha Septriasa, mengungkapkan kekecewaannya. Perempuan 34 tahun ini menyyangkan catatan buruk yang semakin menumpuk mendekati akhir masa kepresidenannya.
“Setelah harum 'dia' nama pemimpin kita, berakhir mengenaskan seperti ini.. siapa yang sangka, mengecewakan ini bukan Milik yang bersebrangan pilihan saja, tapi Yang Turut memilih Dia pun kecewa,” tulis pelantun 'Berdua Lebih Baik' itu dalam unggahan yang diungkapkan Jumat, 23 Agustus 2024. Acha memberikan pernyataannya sebagai pihak yang telah mendukung Jokowi sebelumnya.
Ia menyebut beberapa kebijakan yang disahkan pada saat rezim Jokowi. Kebijakan yang dirasa lebih banyak merugikan rakyat seperti UU Cipta Kerja, kebijakan TAPERA, revisi UU Pemilu yang diatur melalui Mahkamah Konstitusi, hingga revisi terbaru UU Pilkada yang masih belum jelas pokoknya. “Keputusan seperti apa yang akan di ketok nanti,” tulis Acha.
Keterangan tersebut ia tuliskan di bawah beberapa tangkapan layar berisi potongan-potongan berita berkenaan aksi kebut Baleg DPR yang membahas revisi UU Pilkada untuk menolak putusan Mahkamah Konstitusi. Aksi tersebut dinilai diprakarsai oleh Jokowi demi melenggangkan anak bungsunya, Kaesang Pangarep, untuk maju Pilkada yang pendaftarannya tinggal beberapa hari lagi.
Acha bahkan menyindir hal tersebut dengan unggahan video di Instagram Story yang menampilkan perlakuan kasar polisi ketika menangkap orang-orang yang mengikuti demo Kawal Putusan MK. "Demi melanggengkan kekuatan anak anda, anak orang yang punya aspirasi ketidakadilan di hajar, hebat hebat," tulis Acha pada Sabtu, 24 Agustus 2024.
Pemeran Luna dalam film Heart (2006) tersebut juga tak segan menandai akun presiden RI ke-7 dalam unggahan terbarunya. “Apa Beliau ini Lupa? Apakah kekuatan benar-benar mengendalikan nafsu Manusia segitu parah nya.. juga , Apa yang di inginkan dari semua ini .. kalau Mati hanyalah tinggal Nama.. apakah ini Nama yang Anda akan meninggalkan Pak @jokowi,” tulisnya.
Acha juga mengakui bahwa dirinya merupakan satu dari sekian banyak pihak yang telah memilih Jokowi untuk dua periode kepemimpinan berturut-turut, yaitu pada pemilihan presiden di tahun 2014 dan 2019. Meski begitu, aktris yang menetap di Sydney, Australia setelah menikah ini memutuskan untuk tidak mengikuti akun Instagram Jokowi dan menyatukannya melalui berita-berita yang ditayangkan secara nasional.
“Walau saya bapak pemilih 2 kali, tapi saya memang gak follow bapak di IG, karena memang, saya puas membaca berita-berita tentang pencapaian Negara hanya lewat Internet saja, saya mulai merasa, bahwa apa yang Bapak posting di platform media sosial bapak, selalu berbeda dengan keadaan di lapangan. Apa yang Bapak ingin buat rakyat di rapat-rapat dan saat wawancara wartawan, seolah berbeda dengan apa yang Bapak sedang rencanakan di Istana,” tulisnya.
Lebih lanjut, Acha menulis, “apa benar banyak desas desus ini hanya untuk menyingkirkan 'Orang Baik' ? Dahulu, saya percaya. Sayang nya sekarang tidak lagi..” keterangan tersebut ia akhiri dengan emoji hati yang terbelah.
Unggahan Acha Septriasa tersebut seketika menerima banyak komentar berisi pujian. Sebagai seorang tokoh masyarakat dan selebritas, keputusannya mengungkapkan hal-hal tersebut tentu menjadi sorotan karena tidak sama dengan beberapa rekan selebritas lain yang memilih tetap berdiri di belakang pemegang kekuasaan tanpa memedulikan kebenaran.
“Anda sangat BERKELAS!! Berbeda dengan rekan 'Influencer' kesayangan mereka yang menghamba cuan dan meninggalkan hati nurani, masih ragu untuk berpihak antara Haq dan bathil .... Trims sudah bersama kami,” tulis seorang warganet. “KEREN KAAAA KA ACHA PAHAM KETIDAKADILAN DI NEGRI INI,” tulis yang lainnya.
Tidak sedikit pula dari mereka yang menyatakan rasa setuju atas rasa sakit setelah dikhianati oleh orang pilihan yang mereka percaya. “Rasanya lebih sakit dari putus cinta Pak,” tulis seorang warganet. Atau komentar pujian seperti, “Menyala kak acha sangat mewakili walaupun saya tidak pernah memilih dia sama sekali.”

