Jangan Berlebihan! 7 Hal Ini Sebaiknya Tak Jadi Bahan Curhat
Ilustrasi
Satuju.com - Curhat adalah kegiatan berbagi perasaan atau masalah dengan orang lain yang dipercaya. Curhat dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti bercerita kepada teman dekat, keluarga, atau bahkan di media sosial.
Namun, tak semua hal bisa diceritakan. Ada beberapa informasi yang seharusnya disimpan dengan baik. Psikolog Susan Trotter mengatakan, ada risiko dari kebiasaan berbagi cerita secara berlebihan.
“Membagikan informasi secara berlebihan berisiko terhadap keamanan dan keselamatan diri sendiri,” ujar Troter, melansir Parade.
Berikut beberapa hal yang sebaiknya tidak diceritakan pada orang lain.
1. Masalah keuangan pribadi
Selain kata sandi rekening bank, informasi lain tentang masalah keuangan juga umumnya tidak ideal untuk dibagikan dengan orang lain.
Susan menambahkan, orang-orang mungkin akan menilai Anda berdasarkan situasi keuangan. Atau, bisa juga orang lain merasa tidak enak saat mendengar cerita tentang kondisi keuangan Anda. Kesemuanya bisa mempengaruhi hubungan pertemanan.
2. Masalah pribadi dengan pasangan
Cerita masalah tentang intim atau pribadi sebaiknya disimpan oleh seorang diri. Hal ini untuk menjaga privasi dan mencegah gosip yang tidak perlu.
Apalagi jika Anda sedang bertengkar dengan pasangan dan menceritakannya kepada teman dekat. Ada baiknya tetap membatasi cerita-cerita seperlunya saja.
3. Kehidupan Seksual
Terlalu banyak menceritakan kehidupan seks pribadi kepada orang lain dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan dapat mempengaruhi hubungan Anda.
Hal itu bisa terjadi terutama jika pasangan Anda cenderung tertutup dan tak suka kisah yang diceritakan pada orang lain.
4. Orang yang tidak disukai
Menceritakan tentang orang yang tidak disukai kepada orang lain hanya menciptakan konflik yang tidak perlu. Psikolog percaya bahwa momen seperti itu hanya sebentuk emosi yang akan cepat berlalu.
Selain itu, kemungkinan besar Anda juga akan dicap sebagai penggosip. Ada baiknya untuk mencatat hal-hal tersebut dalam jurnal pribadi.
5. Trauma masa lalu tanpa peringatan pemicu
Menceritakan trauma diri sendiri tanpa peringatan di tempat umum bisa mempengaruhi emosi orang lain. Pasalnya, bisa jadi orang yang mendengarnya juga menyimpan trauma mendalamnya sendiri.
Jangan ceritakan hal tersebut di tempat kerja, kecuali ada alasan untuk berbagi cerita. Misalnya untuk menyampaikan di tempat kerja.
6. Kegagalan
Cerita ini rentan terhadap sembarang orang. Semakin banyak informasi kegagalan, kekhawatiran, dan kegelisahan bisa menjadi berlebihan jika orang yang mendengarkan tidak dapat dipercaya.
Bercerita pada orang yang tidak tepat mungkin menimbulkan penghakiman atau kritik.
7. Pandangan politik dan agama
Mendiskusikan agama dan politik di meja makan bisa menjadi topik sensitif yang sebaiknya dihindari.
Tahan diri untuk berbagi pandangan politik atau agama untuk menjaga komunikasi. Kita juga perlu saling menghormati dan mencegah konflik.

