Doa Tidak Akan Tertolak, Ini Cara Para Nabi Berdoa

Ilustrasi

Satuju.com - Doa adalah permohonan kepada Allah yang mengandung kebenaran mendasar dan merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Doa adalah senjata orang-orang beriman. Doa juga merupakan jalan keselamatan bagi orang-orang mukmin. 

Doa memiliki keutamaan dan faedah yang tak terhitung. Kedudukannya sebagai satu bentuk ibadah cukup menjadi bukti keutamaannya, bahkan ia adalah ibadah itu sendiri.

Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa sallam bersabda : “Doa adalah ibadah.” (HR: Tirmizi).

Meninggalkan doa adalah bentuk menyombongkan diri dari menyembah Allah Subhanahu wa Ta'ala. sebagaimana Allah berfirman: 

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ disclaimer: 

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS Gafir : 60). 

Nah, jika ada seorang muslim bertanya, doa seperti apa yang dikabulkan? Mungkin banyak di antara kita akan menjawab : "Doa di paruh malam yang terakhir, doa antara adzan dan iqomat, doa di depan Ka'bah, doa di Raudhoh, mengangkat kedua tangan, mengkonsumsi yang halal, dan seterusnya."

Ini semua adalah hal yang agung, yang perlu diwujudkan saat kita berdoa. Namun ada rahasia dalam berdoa yang mungkin banyak di antara umat Islam tidak memberikan perhatian padanya, padahal itulah unsur utama terkabulnya doa.

 Untuk mengetahui rahasia tersebut, sejenak merenungkan doa-doa terbaik para Nabi yang diabadikan dalam Al-Qur'an.

1. Doa Nabi Musa 'Alaihissalam 

Ketika beliau dalam pelarian, dikejar-kejar bala tentara Fir'aun untuk dibunuh. Tanpa bekal, tanpa tunggangan, tanpa teman. Perjalanan yang jauh dan berat. Dari Mesir menuju Madyan. Rasa mencekam, remuk redam di hati karena tak satupun Bani Israil yang menolongnya ketika itu.Ditambah rasa haus dan lapar yang menyiksa. 

Musa menampakkan kefaqirannya dalam berdoa di hadapan Allah. Ketika itu beliau menyendiri berteduh di bawah pohon, lalu terucaplah doa dari lisan beliau yang diabadikan al-Qur'an:

رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ 

"Wahai Rabbku, sungguh aku sangat-sangat butuh kebaikan dan bantuan-Mu" (QS. al-Qashash: 24)

Langsung Allah menjawab doa tersebut. Di Madyan, beliau mendapatkan istri yang shalihah, mertua yang Shalih, keamanan, perlindungan, rizki yang baik, dan lingkungan yang lebih baik daripada Mesir. 

2. Doa Nabi Ayyub 'Alaihissalam

Beliau ditimpa penyakit selama 18 tahun lamanya. Hingga beliau ditinggal oleh para kerabat, yang jauh maupun dekat. 

Dalam kesendirian, beliau hanya berkeluh-kesah dan menampakkan kehinaan di hadapan Allah Ta'ala melalui ungkapan :

أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

"Sungguh hamba-Mu yang lemah ini yaa Allah, tengah ditimpa musibah, dan hanya Engkaulah Yang Maha Penyayang di antara yang penyayang." (QS. al-Anbiya: 83).

Simaklah bagaimana jawaban Allah Ta'ala kemudian : 

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِن ضُرٍّ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا

 "Maka Kamipun menyingkap penyakit yang menimpa Ayyub, lalu kami kembalikan kepadanya kerabat keluarganya, sebagai Rahmat dari Kami." (QS. al-Anbiya: 84).

3. Doa Nabi Yunus 'Alaihissalam 

Ketika Nabi Yunus diselimuti tiga lapis kegelapan, yakni kegelapan malam, kegelapan samudera, dan kegelapan perut ikan. 

Dalam kesendirian itu, beliau bermunajat sambil mengakui kekhilafannya, menampakkan kefakirannya pada Allah Ta'ala.

أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ 

"Tidak ada ilah selain Engkau yaa Allah, sungguh aku telah berbuat zhalim." (QS. al-Anbiya: 87).

Lantas Allah berfirman :

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ 

Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman. (QS. al-Anbiya: 88). 

4. Doa Nabi Zakariya 'Alaihissalam 

Allah berfirman tentang beliau :

وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ 

Dan (ingatlah kisah) Zakaria, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah ahli waris yang terbaik. (QS. al-Anbiya: 89).

5. Doa Nabi Zakariya 'Alaihissalam 

Allah berfirman tentang beliau :

وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ 

Dan (ingatlah kisah) Zakaria, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah ahli waris yang terbaik. (QS. al-Anbiya: 89).

إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا 

(yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.

قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا 

Dia (Zakaria) berkata, _“Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah memenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.” (QS. Maryam: 3-4).

Jadi, setelah mengetahui bagaimana para Nabi itu berdoa, sebenarnya apa rahasia terkabulnya doa mereka? Jawabannya adalah seperti yang sudah dicontohkan para Nabi dan disebutkan oleh Allaa Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman : 

“Sungguh, mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan. Dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas.* Dan mereka orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” (QS. al-Anbiya : 90).