Kisah Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani yang Inginkan Kematian
Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani
Satuju.com - Abdul Qadir al-Jailani adalah seorang ulama sufi, fiqih, dan aqidah. Ia bermazhab Hambali. Pengikut Tarekat Qodiriyah sering mengadakan manaqib dan haul untuk menghormatinya.
Dalam kitabnya Futuh Al-Ghaib dalam risalah ke-64 menulis sebagai berikut:
Suatu hari, suatu masalah mengusik pikiranku Jiwaku tertekan. Ku berkata: “Aku menginginkan kematian, yang di dalamnya tiada kehidupan, dan kehidupan, yang di dalamnya tiada kematian.”
Aku bertanya, kematian apakah yang di dalamnya tiada kehidupan, dan kehidupan apakah yang di dalamnya tiada kematian yang tiada memiliki kehidupan yaitu kematianku dari sesamaku, sehingga aku tak melihat manfaat dan mudharat mereka, dan kematianku dari diriku, dari keinginanku, dari tujuanku di dalam kehidupan duniawi dan kehidupan setelah matiku, sehingga aku tak berada di dalam kehidupan setelah matiku, sehingga aku tak berada di dalam ini semua.
Sementara dalam bagian lain Syaikh bertutur:
Kuberkata dalam mimpi: “Wahai yang menyekutukan Tuhan di dalam pikiran dengan diri sendiri, dalam sikap lahiriah dengan ciptaan-Nya, dan dalam tindakan dengan kedirian!”
Tanyalah seorang di sampingku, “Pernyataan apakah ini?” “Itulah suatu pengetahuan rohani,” jawabku.

