Sebelum Ditembak, AKP Ryanto Ulil Anshar Curhat ke Ibunya Ingin Berhenti Jadi Polisi

AKP Ryanto Ulil Anshar

Makassar, Satuju.com - Tragedi kematian menimpa Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Solok Selatan almarhum AKP Ryanto Ulil Anshar yang ditembak rekannya, AKP Dadang Iskandar.

Namun, sebulan sebelum kepergiannya, AKP Ryanto Ulil sempat menyampaikan curahan hati (curhat) kepada ibundanya, Kristina Yun Abubakar soal tugas berat yang diembannya sebagai Kasatreskrim dan sempat bilang ingin berhenti jadi polisi.

Sepupu korban, Fery Mangin mengaku memperkenalkan sosok Ryanto sebagai orang yang tulus, berprestasi, dan setia kepada atasan. Tak hanya itu, Ryanto dikenal keluarga sebagai sosok yang taat beribadah

“Ryan (Ryanto) ini orangnya terima kasih, penghargaan, loyal pada pimpinan dan keluarga. Juga sangat perhatian, penyayang, hormat pada orang tua lalu tekun beribadah,” katanya kepada wartawan, Jumat (22/11/2024). 

Fery mengungkapkan tidak ada tanda-tanda yang didapat keluarga terkait kematian Ryanto. Meski begitu, Fery mengaku sebulan lalu Ryan sempat curhat dengan ibundanya. 

"Kita memang, tidak ada tanda-tanda (kematian). Itu saja dia bilang doakan saya, tugas saya berat. Jadi kalau ada informasi pembohong mohon diinformasikan. Curhatannya ini bulan lalu ke ibunya," ungkap dia. 

Apalagi kata Fery, Ryanto sempat mengutarakan ingin berhenti menjadi anggota Polri. Hanya saja, ibundanya menguatkan dan terus memberikan dukungan.

"Bukan pindah, malah dia bilang bolehkah saya keluar dari polisi? Tugas saya berat. Cuma ibu kuatkan dan bilang 'jangan nak, kita dukung dengan doa'," tutur Fery menirukan cara ibunda Ryanto.

Fery kembali mengenang sosok Ryanto yang lurus dalam bekerja. Ia mengaku jika menurut Ryanto itu buruk, maka akan mengatakan buruk.

“Kalau Ryan itu lurus atau lambusuki, tidak bisa ditawar-tawar. Jadi itulah mungkin risiko, konsekuensi,” tuturnya.

Fery berharap ada keadilan bagi sepupunya tersebut. Ia mengaku pelaku harus mendapatkan hukuman yang setimpal. “Semoga ada keadilan, ini adalah pembelajaran untuk negara,” ucapnya.

Sementara ibunda Ryanto, Kristina Yun Abubakar mengaku tidak memiliki ancaman terkait kematian putranya. Ia pun berharap AKP Dadang Iskandar mendapatkan hukuman berat.

"Saya tidak menahan, karena ini sesuatu yang tiba-tiba terjadi. Harapan saya hanya bisa berharap yang melakukannya, yah dihukum seperti apa yang dia lakukan," ujarnya penuh haru.

Kini, jenazah AKP Ryanto Ulil Anshar telah tiba di Makassar dan sementara disemayamkan di rumah duka di Perumahan Antang Jaya Manggala Kota Makassar. 

Untuk jadwal pemakaman masih menunggu keluarga yang berada di luar Sulsel. Namun rencananya berada satu lokasi dengan almarhum kakek korban di TPU Panaikang Makassar.