Anggaran Rp 9 Miliar dari KLH DI dapat DLHK Riau
Kantor DLHK Riau
Pekanbaru, Satuju.com - Dalam Pertemuan Kemajuan Implementasi RBC 1, 2 dan 3 FOLU Norwegia Kontribusi, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau turut hadir. Acara ini diselenggarakan di The Rizt Carlton SCBD Jakarta, Jumat (13/12/24).
Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq. Pertemuan ini merupakan tindaklanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Indonesia dengan Norwegia tentang Kemitraan dalam Mendukung Upaya Indonesia Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca dari Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya.
Berdasarkan kerja sama tersebut, Provinsi Riau merupakan salah satu Provinsi yang mendapatkan alokasi anggaran dari Kementerian Lingkungan Hidup sebesar Rp 9 miliar untuk pelaksanaan tahun 2024-2025. Usai pembukaan acara, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurafiq meminta para Mitra Pelaksana termasuk Dinas LHK Provinsi Riau untuk menyampaikan perkembangan pelaksanaan kegiatan pada tahun 2024 serta rencana kegiatan tahun 2025 mendatang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, Alwamen dalam sesi presentasinya menyampaikan kemajuan kegiatan yang sudah berjalan di tahun 2024 di Provinsi Riau. Dukungan FOLU Norwegia Kontribusi tahap kesatu dilaksanakan di empat wilayah KPH yakni KPH Tebing Tinggi, KPH Bengkalis Pulau, KPH Bagansiapiapi, dan KPH Mandah.
Program yang dilaksanakan fokus pada penguatan Masyarakat Peduli Api (MPA) dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, Perhutanan Sosial serta pembangunan hutan tanaman sagu masyarakat.
“Kami melaporkan kepada bapak Menteri, bahwa dukungan FOLU Norwegia Contributions tahap kesatu yang kami laksanakan pada empat KPH. Tebingtinggi, Pulau Bengkalis, Bagansiapiapi, dan Mandah. Fokus pada penguatan Masyarakat Peduli Api (MPA) dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, perhutanan sosial serta pembangunan hutan tanaman sagu masyarakat,” ungkap Alwamen.
Dilanjutkan Alwamen, dukungan FOLU Norwegia Kontribusi tahap kesatu di Provinsi Riau telah menyentuh sebanyak 13 kelompok masyarakat (Pokmas) perhutanan sosial melalui kegiatan penyusunan rencana pengelolaan KUPS.
Kemudian, pengembangan usaha serta penigkatan kelas. Sedangkan untuk kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan sebanyak 100 desa rawan karhutla telah mendapatkan penyadartahuan dan sosialisasi, serta sebanyak 20 Masyarakat Peduli Api (MPA) akan difasilitasi pompa jinjing dan alat perlindung diri (APD).
Pada kesempatan itu, Alwamen juga menyampaikan usulan untuk Result Based Contribution (RBC) 2 dan 3 diperlukan program yang fokus pada penguatan kelembagaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).
Hal ini mengingat beratnya tugas dan luasnya wilayah pengelolaan KPH belum mampu sepenuhnya ditanggulangi oleh keuangan daerah. Oleh karena itu diharapkan dapat didukung melalui pendanaan RBC. Terkait rencana kegiatan dan lokusnya akan disampaikan melalui proposal kepada Project Director FOLU Norwegia Contributions.
“Kami kira jika ini dapat mempertimbangkan Pak Menteri, diperlukan program yang fokus pada penguatan kelembagaan KPH. Beratnya tugas dan luasnya wilayah pengelolaan KPH belum mampu sepenuhnya ditanggulangi oleh keuangan daerah, sehingga hemat kami perlu didukung melalui pendanaan RBC ini. Mengenai rencana dan lokusnya kami akan menyampaikan proposal kepada direktur proyek Folu” jelas Alwamen.

