Jakarta, Satuju.com - Sejumlah momen yang dikenang oleh tim selama Lewis Hamilton berada di Mercedes. Namun, dengan enam gelar juara bersama pembalap dan delapan gelar konstruktor serta banyaknya kemenangan dan posisi terdepan, sulit untuk memilih salah satu yang paling berkesan.

“Ini adalah pilihan yang sulit karena ada banyak pengalaman selama beberapa musim ini,” tutur Allison, yang tidak mengalami semua kesuksesan Hamilton secara langsung. Pembalap asal Inggris ini baru bergabung dengan tim dari Ferrari pada tahun 2017, setelah Nico Rosberg mengakhiri kariernya.

Meskipun demikian, ia masih menyaksikan empat gelar juara yang diraih Hamilton, namun momen favoritnya sama sekali berbeda, seperti yang ia jelaskan dalam sebuah video tim. Momen favoritnya bersama Hamilton tidak berhasil mencapai tujuannya meraih gelar juara atau rekor juara dunia.

Sebaliknya, Allison menyebutkan balapan di Hungaria pada 2017, di mana Hamilton hanya finis P4 di belakang dua Ferrari yang dikemudikan Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen serta rekan setimnya, Valtteri Bottas.

Hamilton telah menunjukkan dirinya sebagai pemain tim yang hebat di sana. Ia sebenarnya berada di belakang Bottas saat itu, di belakangnya ia juga telah lolos kualifikasi, namun sekali lagi ia harus melewati pembalap asal Finlandia tersebut untuk mengejar Ferrari di depan.

“Tapi, dia tidak membuat kemajuan seperti yang kami harapkan,” ucap Allison. Hamilton tidak lagi mampu mendekati Ferrari. Namun, ia kemudian memenuhi janjinya akan mengembalikan kursinya kepada Valtteri jika mendapat kesempatan untuk melawan Ferrari dan tidak bisa melakukannya, imbuhnya.

Yang mengejutkan banyak orang, Hamilton melepaskan kakinya dari pedal gas di tikungan terakhir balapan dan membiarkan Bottas melewatinya lagi, meskipun berada dalam pertarungan yang sangat dekat dengan Ferrari.

Manuver ini semakin sulit karena Max Verstappen mengintai di belakang Bottas, yang pada akhirnya melintasi garis finis hanya 0,4 detik di belakang Hamilton di tempat kelima. “Sangat sulit untuk melakukan manuver tersebut dengan bersih,” kenang Allison. Lewis berhasil melakukannya, dan dia melakukannya dengan sangat berkelas.

"Saya pikir itu menunjukkan keadilan esensial yang merupakan karakter Lewis, tepat di samping pesaing yang menggigit yang sangat kami kagumi."