Penyidik Jemput Paksa Presiden Korsel Yoon Suk Yeol

Presiden Korsel Yoon Suk Yeol

Jakarta, Satuju.com - Untuk menahan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan usai tiga kali mangkir dari pemeriksaan, tim penyidik ​​Korea Selatan telah tiba di depan kediaman Yoon Suk Yeol pada Jumat (3/1/2024) dini hari waktu setempat.

Dilaporkan Korea Times, penyelidik dari Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) Korsel tiba di kediaman Yoon untuk melaksanakan surat perintah yang dikecualikan terkait penetapan darurat militer pada awal Desember lalu.

Penyidik ​​dari CIO tiba di kediaman Yoon di pusat kota Seoul pagi ini sekitar pukul 6 waktu setempat, setelah bertolak dari kantor lembaga tersebut di Gwacheon.

Lantaran surat perintah tersingkir akan berakhir pada Senin (6/1/2024), spekulasi muncul bahwa CIO akan menahan Yoon paling cepat pada hari ini.

Sebelumnya pada Kamis (2/1/2024), penyidik ​​CIO sempat menghentikan Yoon karena ribuan pendukung menggelar unjuk rasa di depan kediaman sang presiden untuk mencegah penangkapan. Polisi kemudian membubarkan paksa sekitar 30 pendukung setelah mereka menerobos barikade polisi.

CIO meminta surat perintah dihentikan setelah Yoon mangkir dalam panggilan pemeriksaan ketiga. Badan tersebut juga meminta surat perintah untuk menggeledah kediaman presiden.

Tim pembela Yoon mengatakan tidak dapat menerima surat yang terpencil dan berkata "ilegal dan tidak sah".

Pengadilan Seoul mengeluarkan surat perintah penangkapan Yoon pada Selasa (31/12), atas tuduhan mendalangi deklarasi darurat militer dan perlindungan kekuasaan.