Kerupuk Kulit Ayam “INOCHICK” Dikembangkan Mahasiswa KKN Tematik UNHAS Gel 114 di Desa Maddenra
Kerupuk Kulit Ayam “INOCHICK” Dikembangkan Mahasiswa KKN Tematik UNHAS Gel 114 di Desa Maddenra
Sidrap, Satuju.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Hasanuddin (UNHAS) Gelombang 114 meluncurkan inovasi produk pangan lokal berbasis UMKM di Desa Maddenra, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan. Inovasi tersebut berupa olahan kerupuk kulit ayam yang diberi nama “INOCHICK” (Inovasi kerupuk kulit ayam).
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (29/7/2025) menjadi bagian dari program pemberdayaan ekonomi masyarakat desa melalui pemanfaatan bahan baku lokal yang selama ini belum dimaksimalkan. Kulit ayam, yang umumnya dianggap limbah, diolah menjadi produk camilan bernilai jual tinggi.
Penanggung jawab program kerja KKN Tematik UNHAS Gel. 114,Ema Purnama Corah, menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil pemetaan potensi lokal yang kemudian dikembangkan menjadi produk UMKM.
“Melalui INOCHICK, kami ingin membantu masyarakat menciptakan produk unggulan desa yang tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki daya saing di pasar,” ujarnya.
Mahasiswa KKN memberikan pelatihan mulai dari proses pengolahan kulit ayam menjadi kerupuk, pengemasan produk, hingga strategi pemasaran berbasis digital. Peserta pelatihan terdiri dari ibu rumah tangga dan pelaku UMKM setempat.
Kepala Desa Maddenra, Andi Rahim, mengapresiasi program yang diinisiasi oleh mahasiswa UNHAS tersebut.
“Kami sangat mendukung inovasi seperti ini karena dapat memberikan dampak langsung pada peningkatan pendapatan masyarakat,” ujarnya.
Produk INOCHICK sendiri dikembangkan dengan cita rasa khas lokal dan dikemas secara menarik agar bisa bersaing di pasar yang lebih luas. Ke depan, produk ini diharapkan dapat menjadi oleh-oleh khas Desa Maddenra sekaligus mendorong tumbuhnya UMKM baru di daerah tersebut.
Program KKN Tematik ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan berbasis potensi lokal.

