Jakarta, Satuju.com - Melansir akun Instagram @habarhanjarbaru, Gubernur Maluku Utara (Malut) Sherly Tjoanda (@s_tjo) kembali menjadi sorotan publik setelah gaya kepemimpinannya viral di media sosial.

Dalam sebuah potongan video talkshow di salah satu televisi swasta, Sherly tampak blak-blakan menolak usulan anggaran dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang dinilai terlalu besar.

"Dinas PU itu minta anggaran Rp1,7 miliar untuk mengidentifikasi jalan rusak. Menurut saya, banyak banget. Jadi saya bikin video sosialisasi saja. Saya, bilang gak usah Rp1,7 miliar, tunggu saja habis Lebaran saya sudah punya laporan," ujar Sherly dalam video tersebut.

Langkah tak biasa yang dilakukan Sherly ternyata membuahkan hasil positif. Melalui unggahan video di media sosial, ia berhasil menghimpun lebih dari 270 laporan mengenai kondisi masyarakat jalan rusak di berbagai wilayah Maluku Utara.

“Semua laporan itu Dinas tidak punya, tapi saya punya,” tegas Sherly dalam kesempatan yang sama.

Aksi Sherly pun menuai tanggapan beragam dari masyarakat. Banyak warganet yang memuji gaya kepemimpinannya yang dinilai transparan, lugas, dan efisien dalam penggunaan anggaran.

Tak sedikit pula yang menilai pendekatan Sherly sebagai bentuk inovasi kepemimpinan modern, karena mampu memanfaatkan teknologi untuk melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses pembangunan daerah.

Apa yang dilakukan Sherly Tjoanda menjadi contoh bahwa membangun daerah tidak selalu harus bergantung pada anggaran besar. Dengan kreativitas, keberanian, dan sentuhan teknologi, solusi murah dan efisien dapat diwujudkan, sekaligus memperkuat partisipasi publik dalam pemerintahan.