Awas Overheat! Begini Tanda Air Radiator Mobil Sudah Turun Kualitasnya
Air Radiator
Satuju.com - Air radiator (atau coolant) adalah cairan khusus untuk mendinginkan mesin kendaraan agar tidak overheat, mencegah korosi, dan menjaga komponen karet tetap lentur, bukan sekadar air biasa karena memiliki campuran zat kimia seperti etilen glikol untuk menaikkan titik didih dan melindungi sistem pendingin.
Sebelum perjalanan jauh menggunakan mobil pribadi, pelancong perlu melakukan persiapan, termasuk memeriksa air radiator. Jangan sampai mobil mengalami overheating di perjalanan karena kelalaian konsumen dengan tidak memperhatikan kualitas dan volume air radiator.
Berikut tanda-tanda paling jelas bahwa air radiator mobil sudah waktunya diganti. Ini berlaku untuk mobil modern maupun mobil lama.
Imun, pemilik bengkel Spesialis Ford Trucuk Klaten mengatakan air radiator di mobil secara umum ada 2 jenis yakni air biasa dan yang menggunakan coolant.
“Saran saya selalu gunakan coolant, karena air biasa tak memiliki kemampuan sepadan dengan coolant dalam menahan panas, titik didihnya hanya di 100 derajat celcius, kalau coolant di atasnya,” ucap Imun kepada KOMPAS.com, Kamis (11/12/2025).
Kualitas coolant yang sudah menurun, salah satunya kondisinya hampir sama dengan air biasa karena tak lagi mampu menahan panas dari mesin.
“Coolant normalnya warna hijau, atau biru, tergantung merek, bila sudah waktunya ganti, warnanya warnanya jadi pudar kecoklatan dan keruh, artinya aditif anti-karat, anti didih sudah habis,” ucap Imun.
“Saat tutup radiator dibuka, mesin dingin, terlihat ada lumpur kecoklatan, kristal putih atau endapan karat, ini tanda coolant sudah tua atau waktunya ganti,” ucap Imun.
Dari segi performa, mesin menjadi terasa lebih cepat mencapai suhu panas, jarum temperatur sering naik sedikit lebih tinggi dari biasanya. Bisa juga suhu naik turun tidak stabil, karena coolant lama tidak lagi efektif menyerap dan melepas panas.
Coolant lama juga bisa mengeluarkan bau khas, manis tajam, menandakan kandungan ethylene glycol mulai rusak. Selain itu, air radiator juga bisa bau karat dan seperti comberan karena sudah terkontaminasi.
“Jika aromanya sudah beda dari sebelumnya, kemungkinan besar harus diganti,” ucap Imun. Walau tanpa gejala, coolant juga wajib diganti jika sudah lewat 2 tahun atau 40.000 Km, untuk coolant biasa. Sementara long life coolant bisa punya usia pakai lebih panjang yakni sekitar 4 tahun atau 80.000 Km. Jadi, tanda air radiator sudah minta diganti bisa dilihat dari warna coolant, kejernihan, aroma dan usia pakainya.

