Pendopo Niti Trisno Resmi Berdiri, PKMJ Mantapkan Peran Pelestari Budaya di Bengkalis

Ketua PKMJ Bengkalis, Masuri, S.H.(poto/ist)

Bengkalis, Satuju.com – Paguyuban Keluarga Masyarakat Jawa (PKMJ) Kabupaten Bengkalis resmi memperkuat kiprahnya dalam pelestarian budaya dan pembentukan harmoni sosial melalui peresmian Pendopo PKMJ yang diberi nama Niti Trisno, Jumat, 12 Desember 2025, di Desa Wonosari, Kecamatan Bengkalis. Peresmian ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Bengkalis Kasmarni yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang SDM, Johansyah Syafri.

Pendopo Niti Trisno, yang memiliki makna “meniti perjalanan dengan cinta kasih”, menjadi tonggak penting bagi warga Jawa di Bengkalis. Gedung tersebut merupakan hasil perjuangan panjang selama satu dekade dan kini berdiri sebagai pusat pembinaan seni, pelestarian budaya, dan kegiatan sosial masyarakat lintas etnis.

Ketua PKMJ Bengkalis, Masuri, S.H., mengungkapkan rasa syukur atas terwujudnya pendopo yang telah lama dinantikan. Ia menegaskan bahwa pendopo ini bukan hanya milik warga Jawa, tetapi terbuka untuk seluruh masyarakat sebagai ruang pembauran dan kebersamaan.

“Gedung ini bukan hanya untuk orang Jawa. Semua boleh menggunakan. Sesuai filosofi paguyuban, kita bergerak bersama tanpa membedakan satu sama lain,” ujar Masuri.

Masuri berharap Pendopo Niti Trisno menjadi rumah bagi berbagai aktivitas budaya seperti gamelan, reog Ponorogo, campursari, serta kesenian tradisional Jawa lainnya yang akan dikembangkan di Bengkalis. Ia menekankan bahwa pendopo harus menjadi ruang produktif yang memberi manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat, khususnya generasi muda.

Selain itu, Masuri juga menyinggung perjalanan PKMJ yang telah memasuki usia 34 tahun. Awalnya berdiri sebagai wadah silaturahmi warga keturunan Jawa, kini PKMJ membuka diri bagi seluruh masyarakat Bengkalis yang ingin berkontribusi dalam semangat persatuan.

“Paguyuban ini bukan untuk meninggalkan kesukuan asal, tetapi sebagai ruang bersama membangun Negeri Bengkalis tercinta,” ucapnya.

Ia juga mengutip falsafah Jawa “Aja bungah ing pangalem, aja susah ing panyacat”, yang mengajarkan agar tetap rendah hati dan fokus bekerja tanpa larut dalam pujian maupun kritik. Menurutnya, nilai-nilai itu menjadi semangat PKMJ untuk terus menata diri dan meningkatkan kontribusi bagi daerah.

Dalam sambutan Bupati Bengkalis yang dibacakan Johansyah Syafri, pemerintah daerah menyampaikan apresiasi atas kerja kolektif warga Jawa dan semua pihak hingga pendopo ini dapat diwujudkan. Ia menyatakan bahwa keberagaman etnis di Bengkalis adalah kekuatan penting dalam pembangunan daerah.

Johansyah menegaskan bahwa peresmian pendopo ini sejalan dengan visi daerah untuk mewujudkan Bengkalis yang bermarwah, maju, dan sejahtera. Pemerintah berharap pendopo tidak hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi juga pusat kreativitas, inovasi, edukasi, dan kegiatan sosial bagi semua lapisan masyarakat.

“Kami berharap PKMJ terus mengembangkan kiprah, tidak hanya dalam pelestarian budaya Jawa, tetapi juga dalam penguatan ekonomi dan sosial masyarakat,” ujarnya.

Pendopo Niti Trisno juga diharapkan menjadi pusat pemberdayaan ekonomi melalui promosi UMKM, kerajinan tangan, kuliner khas, hingga potensi wisata budaya yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Bengkalis membuka ruang kolaborasi agar pendopo dapat mendukung berbagai program pembangunan, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga ketertiban lingkungan.

Setelah acara peresmian, dilaksanakan penandatanganan prasasti, pemotongan tumpeng, serta penanaman pohon sebagai simbol keberlanjutan dan harapan baru bagi PKMJ. Acara ini turut dihadiri Forkopimda, kepala perangkat daerah, Ketua Umum MKA LAMR Bengkalis Datuk Seri Ilham Noer, Ketua DPH LAMR Bengkalis Sri Syaukani Al Karim, Ketua MUI Bengkalis Amrizal, para ketua paguyuban, serta ratusan warga Jawa dari berbagai kecamatan.

Dalam wawancara langsung, Masuri kembali menegaskan harapannya. “Alhamdulillah hari ini pendopo sudah diresmikan. Mudah-mudahan ini amat bermanfaat untuk masyarakat banyak. Intinya, bagaimana gedung ini menjadi tempat berinteraksi, berkomunikasi, dan berkolaborasi. Banyak paguyuban di Bengkalis yang bisa bersama-sama bersatu mewujudkan Bengkalis maju, bermarwah, dan sejahtera.”

Melalui pendopo baru dan komitmen kuat dalam menjaga budaya, PKMJ menegaskan posisinya sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat persatuan, membangun karakter sosial, dan membawa Bengkalis menuju masa depan yang lebih baik.