Ganjar Pranowo, Aksi Pelajar SMK di Semarang Undang Kekawatiran
SEMARANG, Gelombang aksi penolakan atas pengesahan Undang-Undang Omnibus Law Cipta kerja yang terjadi di berbagai daerah di tanah air mengundang kontroversi.
Kelompok Mahasiswa, pekerja, warga masyarakat dan pelajar turun ke jalan menyampaikan aspirasi, meskipun, sebahagian besar dari mereka diduga tidak tahu substansi dari apa yang akan dituntut. Kemasan berita bohong yang beredar di udara turut memperparah situasi yang ada.
Di Kota Semarang, aksi penolakan yang melibatkan pelajar pun terjadi. Saat diamankan aparat kepolisian, mereka mengaku tidak tahu apa yang didemo. Hanya dapat pesan berantai dari whasapp, kemudian ikut nimbrung.
Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah. saat turun langsung ke lapangan menemukan beberapa pelajar terlibat aksi ini, Dilansir dari salah satu vidio, Ganjar mengaku prihatin dengan kondisi ini, kalaupun tidak setuju, ada baiknya tidak melibatkan pelajar dalam aksi demonstrasi, dirinya khawatir, akan mempengaruhi mental anak-anak tersebut.
Dalam unggahan video tersebut Ganjar Pranowo menanyai salah satu pelajar,"kamu yang ngajak siapa ?" tanya Ganjar,"gak ada yang ngajak pak," ujar si pelajar.
Dilanjutkan Ganjar,"kamu tau demonya apa?"lupa pak, pokoknya tentang RUU itulah pak," kata pelajar tersebut.
Menurut Ganjar, anak-anak itu tidak tahu urgensi Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law tersebut."Jadi mereka tidak tahu maksud dari demonya apa, mendapatkan pesan berantai dari Whatsapp group, terpancing lalu ikut aksi," ujarnya.
Ganjar Pranowo menyesalkan insiden tersebut, ia berharap para pelajar SMK ini bisa diedukasi agar lebih baik dan terarah.
"Mereka harusnya diarahkan untuk hal-hal yang baik, bukan malah dimanfaatkan, Karena anak-anak ini tanggung jawab kita semua, tanggung jawab Pemerintah Provinsi, tanggung jawab negara" pungkasnya.**

