MLH Muhammadiyah Riau Advokasi Konflik Agraria ke Pulau Rupat

Poto : Ketua MLH Dr. Elvriadi (Bertopi) bersama tim.
PEKANBARU, Satuju.com - Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Muhammadiyah Riau dalam agenda aksi pembelaan kasus lingkungan memilih konflik Pulau Rupat. Bertepatan tanggal 13 Maret 2023 Pengurus MLH Bertolak dari kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kota Pekanbaru.
Ya, kami berangkat menggunakan kendaraam darat dan pendanaan swadaya. Masyarakat pulau Rupat sedang menderita konflik lahan hutan dan kebun dengan korporasi," ucap.Edi Rianto, S.Si, M.Si didampingi Dr.Elviriadi, M.Si pada media ini Rabu (15/3/2023) malam.
"MLH sebagai bagian penting dari Muhammadiyah sebagai gerakan amar makruf nahi mungkar berkomitmen untuk melestarikan bumi, menegakkan keadilan demi kemaslahatan umat," terang Rahmani bendahara MLH dikantor PDM Pekanbaru.
Lokasi Kegiatan advokasi pulau Rupat dipilih desa Pergam seraya menghadiri Seminar Pengelolaan Gambut Lestari.
"Situasi kami beginilah pak. Akibat batas perusahaan tak jelas, kami bingung. Pas hujan air kanal lepas kebun masyarakat banjir dan rusak. Karhutla pun timbul akibat gambut kering. Dah lamo kami gini pak. Demo pun sudah sampai ke pekanbaru," terang Zaini tokoh masyarakat kepada MLH.
Terpisah, Ketua MLH Dr. Elvriadi menyebutkan akan membantu mendampingi konflik warga Rupat sampai selesai dan tumbuh keadilan. "Muhammadiyah hadir untuk menegakkan hak-hak Bashoriah (kemanusiaan). Hifzun nafs (menjaga jiwa) hufzul maal (memelihara harta, kebun dan ladang). dan hifzul bi'ah (memelihara lingkungan alam, hutan sungai) sesuai tujuam syariah.
Advokasi hukum juga sudah kita berikan ke pak Solihin, zaini waktu diperiksa penegak hukum," ujar pakar lingkungan hidup itu.
Selain memetakan konflik, kegiatan seminar juga mencari solusi sosial ekologis. Tim MLH pulang pada keesokan harinya melewati tol Dumai. Perjuangan belum usai," tutup Edi Rianto yang juga ketua MLH PDM Pekanbaru penuh semangat.