Jangan Disepelekan! Ini Dampak Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

Ilustrasi

Satuju.com - Buang air kecil, yang disebut juga urinasi, berkemih, kencing, atau pipis, adalah proses pengeluaran urin dari kandung kemih melalui uretra ke luar tubuh. Buang air kecil merupakan salah satu proses ekskresi tubuh yang dilakukan oleh sistem perkemihan. 

Urine sendiri cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Di samping memiliki fungsi utama untuk mengeluarkan cairan buangan yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh, buang air kecil ternyata memiliki banyak manfaat. Bagi perempuan, buang air kecil bisa digunakan sebagai salah satu cara menghitung masa subur, mendeteksi kehamilan, hingga mengurangi risiko infeksi saluran kemih.

Menahan buang air kecil adalah kebiasaan yang tampak remeh namun cukup berbahaya bagi tubuh. Ada beberapa gangguan kesehatan yang dapat terjadi akibat menahan buang air kecil, seperti infeksi saluran kemih (ISK) hingga batu ginjal. Melansir siloamhospitals.com, ini akibat yang disebabkan jika sering menahan buang air kecil.

1. Rasa Nyeri dan Tidak Nyaman
Salah satu akibat menahan buang air kecil adalah timbulnya rasa nyeri dan tidak nyaman di area kandung kemih. Hal ini terjadi karena kandung kemih memiliki batas dalam menampung urine. Jika urine terus-menerus di tahan, maka kandung kemih akan semakin penuh dan akhirnya meregang sehingga menyebabkan nyeri.
Jika hal tersebut terjadi secara berkepanjangan, maka kandung kemih akan longgar permanen dan mempersulit kontraksi. Akibatnya, penderita mengalami keluhan sulit atau bahkan tidak bisa buang air kecil. Terkadang kondisi ini membuat penderitanya memerlukan kateter untuk mengeluarkan urine.

2. Batu Kandung Kemih
Kebiasaan menahan buang air kecil juga dapat membuat proses berkemih tidak tuntas dan menyisakan sisa urine di kandung kemih. Dalam jangka panjang, kebiasaan tersebut bisa memicu terbentuknya batu kandung kemih. Kondisi ini menyebabkan rasa nyeri saat buang air kecil, nyeri perut bagian bawah, hingga urine bercampur darah.

3. Inkontinensia Urine
Akibat menahan buang air kecil berikutnya adalah inkontinensia urine, yaitu kebocoran urine/mengompol karena melemahnya otot kandung kemih. Terlalu sering menahan kencing dapat membuat otot kandung kemih mengencang, lama-kelamaan kekuatan otot pun akan mengendur dan elastisitasnya berkurang.

4. Nyeri Pinggang
Akibat menahan buang air kecil ternyata tidak hanya berdampak pada organ-organ urologi, tetapi juga bisa menyebabkan timbulnya rasa nyeri di pinggang. Pasalnya, ketika kandung kemih hampir penuh, saraf di area organ tersebut sudah aktif sehingga memunculkan keinginan untuk buang air kecil.
Akan tetapi, jika urine tidak segera dikeluarkan, maka tubuh harus melawan sinyal yang diberikan saraf kandung kemih dan otak. Akibatnya, muncul gejala seperti bulu kuduk berdiri (merinding) serta perut bawah terasa penuh dan nyeri. Kebiasaan inilah yang dapat menyebabkan rasa nyeri menjalar hingga pinggang.

5. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) menjadi salah satu alasan selanjutnya untuk jangan menahan buang air kecil. ISK disebabkan oleh penumpukan bakteri di sekitar pembukaan uretra. Ketika urine tertahan, bakteri akan berkembang biak dan dapat menyebabkan infeksi di saluran kemih.

6. Batu Ginjal
Kebiasaan menahan buang air kecil juga berpotensi memicu terbentuknya batu ginjal. Batu ginjal adalah kondisi mengerasnya tumpukan asam urat atau kalsium yang berikatan dengan bahan kimia oksalat atau fosfor di dalam urine.

Batu ginjal yang masih berukuran kecil biasanya akan ikut keluar bersama urine tanpa menimbulkan rasa nyeri. Namun, kebiasaan menunda buang air kecil akan menyebabkan batu ginjal yang dapat menyatu dan membesar. Ketika hal ini terjadi, batu dapat menyumbat saluran kandung kemih dan membuat penderitanya merasa nyeri ketika buang air kecil.


BERITA TERKAIT