Tak Hanya Berikan Dampak Positif, Media Sosial Juga Berikan Dampak Buruk Bagi Remaja

Ilustrasi

Satuju.com - Media sosial merupakan sarana yang digunakan oleh orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain dengan cara menciptakan, berbagi, serta bertukar informasi dan gagasan dalam sebuah jaringan dan komunitas virtual. Hal ini tentu saja memiliki banyak manfaat bagi manusia untuk berinteraksi jarak jauh.

Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung dengan cepat, biaya lebih murah.

Bagi remaja/pelajar, media sosial dapat memperluas kerangka pergaulan. Dengan menggunakan jejaring sosial, kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang belum kita kenal sekalipun dari berbagai penjuru dunia. dan remaja menjadi lebih akrab, perhatian, dan empati. mengembangkan keterampilan dan sosial.

Selain dampak positif, terdapat dampak buruk bagi remaja/pelajar jika menggunakan media sosial secara berlebihan dan tidak bertanggung jawab.

Melansir santrihub, berikut merupakan dampak buruk media sosial bagi remaja/pelajar.

1. Gangguan Kesehatan Fisik
Terlalu lama menggunakan alat gawai berpotensi mengganggu kesehatan mata seperti mata menjadi kering, dan dapat menimbulkan rasa pusing, mual, serta sakit atau pegal pada bagian leher dan punggung karena terlalu lama menunduk. Hal ini mengakibatkan tidak maksimalnya siswa saat belajar, dengan derita mata rabun dan badan yang tidak bugar.

2. Gangguan Kesehatan Mental
Timbulnya rasa insecure (tidak aman/minder) karena melihat kehidupan pribadi dan pencapaian seseorang di media sosial. Alih-alih dijadikan sebagai wadah mengekspresikan diri justru menjadi tempat flexing atau sombong atas apa yang dimiliki. Hal ini mengakibatkan semua orang berlomba-lomba menciptakan citra yang baik di media sosial. Dengan mengunggah konten yang disukai tidak jarang segelintir orang berkomentar jahat atau memicu adanya cyber bullying. Dari sini lah muncul rasa tidak percaya diri dan berlebihan dalam memikirkan sesuatu (overthinking). Selain itu, seringnya bermain media sosial mengakibatkan timbulnya perilaku Fear Of Missing Out (FOMO) dimana rasa takut akan tertinggal dengan tren yang sedang ramai diperbincangkan orang banyak.

3. Terpapar Berita Hoaks
Saking luas dan mudahnya informasi yang di dapat, semakin mudah pula oknum-oknum menyebarkan berita bohong (hoaks) atau tidak valid. Mengakibatkan orang-orang termakan atas informasi yang tidak jelas kebenarannya hingga timbulnya fitnah. Dalam menanggapi hal ini, sebagai pengguna media sosial yang bijak sebaiknya tidak hanya terpacu pada satu laman berita saja, melainkan mencari dari berbagai sumber berita agar jelas valid atau tidaknya suatu informasi.

4. Terpapar Konten Negatif
Konten yang berbau sensitif seperti pornografi dan hal-hal yang mengandung unsur SARA seringkali bermunculan dan sulit untuk di filter oleh pengguna media sosial. Hal semacam ini sangat tidak baik jika di konsumsi oleh masyarakat khususnya anak-anak serta remaja.

5. Menggangu Komunikasi di Dunia Nyata
Dapat dikatakan bahwa media sosial ini merupakan jejaring sosial untuk mendekatkan yang jauh dan menjauhi yang dekat. Dalam artian karena terlalu aktif dan sering bermedia sosial sehingga tidak menyadari bahwa kita hidup di dunia nyata. Bukan hanya membangun citra yang baik di media sosial, melainkan membangun relasi yang harmonis dengan lingkungan sekitar.