Jacob Erestte: Rocky Gerung Terkesan Menggedor Langit Untuk Bangun Akal Sehat Berbudi Luhur Berlandaskan Etik Profetik

Jacob Erestte

Rocky Gerung yang menggedor langit. Mungkin juga Tuhan pun ikut terperanjat. Padahal hasrat aktivis pergerakan ini sejak jaman rezim Soeharto - Orde Baru - hanya ingin membangun etika dan akal sehat. Akal yang tidak sakit, sehingga jangan suka berbohong dan khianat kepada rakyat. Setidaknya, supaya pejabat publik yang mengambil kebijakan dan melaksanakan programnya tidak semakin jauh meninggalkan amanah rakyat.

Maka itu, agaknya Rocky Gerung selalu mengulang-ulang tugas pokok negara dan pemerintah itu adalah berkewajiban untuk mengurus fakir miskin dan anak terlantar agar dapat memiliki kecerdasan cara berpikir yang sehat. Dan cara berpikir yang sehat itu,  pasti berlandaskan pada etik profetik - ajaran dan petunjuk para Nabi yang dibawa dari langit.

Lalu ada tidak setuju, tapi juga banyak yang sepakat. Itulah dinamika awal yang membuktikan keberhasilannya menggedor langit itu mulai terbuka tingkapnya. Penolakan pada cara berpikir atau bahkan bahasa ucap Rocky Gerung bisa saja ditolak. Setidaknya dengan cara menolak itu pun mendandani orang yang bersangkutan itu mulai berpikir. Tak seperti sebelumnya yang cuma panggah menerima apa yang diturunkan utamanya oleh pemerintah dalam bentuk kebijakan dan pelaksanaan program yang tidak boleh dikritik. Padahal jelas semua yang dilakukan harus untuk rakyat dan demi rakyat banyak. Bukan keinginan atau selera orang per orang. Apalagi sudah menyangkut kepentingan kelompok atau dirinya secara pribadi. Sebab negeri ini milik kita semua seluruh anak bangsa yang sah sebagai pewaris republik yang dibuat secara bersama atas dasar kesepakatan yang dalam budaya suku bangsa kita di Nusantara ini adalah musyawarah mufakat.

Lalu masalah pilihan selera bahasa Rocky Gerung yang dianggap keras, tidak mengindahkan tata Krama dan selera bahasa yang santun seperti yang sempat disinggung juga oleh Presiden Joko Widodo saat perayaan 17 Agustus 2023, mungkin jadi terpaksa harus seperti itu agar mendapat perhatian sebagai teguran yang sudah berulang kali dilakukan, tapi tidak pernah mau didengar. Toh, seorang menteri pun merasa berhak memanggil yuniornya dengan nama hewan. Jadi akal budi itu  memang sudah parah di sekitar pusat kekuasaan. 

Seorang anggota legislatif saja Bu memberi peringatan atas pidato Kenegaraan Presiden agar jangan menjual negeri ini, apalagi dengan harga yang murah. Artinya, kalau hendak disimak secara seksama, bisa jadi artinya boleh saja dijual asalkan tidak dengan harga yang murah. Padahal, pesan moral yang seharusnya dipahami juga secara legal formal itu, peringatan keras terhadap keinginan untuk mengobral asset bangsa entah dalam bentuk apapun kepada bangsa atau negara asing.

Jadi sistem politik yang tidak melakukan transformasi sosial katena politik demi kepentingan politik itu sendiri atau demi kekuasaan belaka memang telah gagal melakukan tugasnya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena anggota legislatif yang dipasok oleh partai politik terlalu banyak menanggung beban. Akibatnya muatan akademik yang harus mengedepankan intelegensia dan akal sehat seperti yang diambil alih oleh Rocky Gerung karena telah dicampakkan oleh kebanyakan anggota legislator ke keranjang sampah.

Jadi pencerahan pemikiran ilmiah yang digelontorkan Rocky Gerung ke ruang publik sesungguhnya adalah bagian dari fungsi dan tugas anggota parlemen yang seharusnya mewakili suara rakyat, tapi terbungkam oleh kepentingan pribadi dan partai politik yang tidak sehat. Seperti yang dicemaskan Prof. Yudi Latif, bila korpus pemikirnya di lembaga legislatif itu telah hilang di telan bumi. Padahal politik Indonesia pada masa awalnya dibangun oleh para intelegensia sipil maupun militer. Jadi ada relasi kekuasaan yang sehat karena dikontrol secara baik oleh lembaga perwakilan rakyat. Celakanya, rakyat pun sekarang dikhianati, karena rakyat tidak lagi diwakili oleh mereka yang ada di legislatif.

Untuk membangun akal sehat perlu dilandasi oleh etik profetik ajaran dan tuntunan Nabi yang dibawa dari langit itu akal akal sehat memiliki dasar pihak yang kuat, teguh dan hormat pada hati nurani secara jujur dan ikhlas sehingga kantor Kementerian harus digeledah oleh KPK seperti Kemenakertrans sepatutnya Menteri yang bersangkutan segera mengundurkan diri. Atau bila  penggeledahan itu tak bisa membuktikan apa yang dicurigai itu, harus dituntut balik, agar tidak sampai menjadi prasangka buruk dari rakyat. 

Begitu juga untuk  rakyat yang telah tidak lagi percaya kepada pejabat publik, karena telah berulang kali melakukan kesalahan dan kebohongan, harus mundur meskipun belum bisa dibuktikan oleh pengadilan, seperti kata Menko Polhukam Machfud MD yang berdasarkan Tap MPR RI No. 6 Tahun 2000 yang menyatakan kalau seorang pemimpin sudah tidak dipercayai oleh masyarakat, yang bersangkutan harus mundur. Celakanya, rakyat sudah minta untuk mundur pun yang bersangkutan masih saja tambeng bertahan. Sehingga mungkin rakyat sendiri yang harus menurunkannya. Begitulah, relevansi akal budi yang terpaut erat dengan etik profetik. Bukan sekedar omongan dan saran belaka, seperti yang disuarakan Rocky Gerung, hingga terkesan menggedor langit. 

  

Banten, 20 Agustus 2023