Makna Parpol Gaet Milenial dan Artis Dijadikan Jubir Parpol
Rizki Maulizar, Pemerhati Kebijakan Pemerintah Aceh
Penulis: Rizki Maulizar, Pemerhati Kebijakan Pemerintah Aceh
Banda Aceh, Satuju.com - Partai politik mulai menggaet kaum milenial dan artis menjadi juru bicara (jubir) partainya. Ada dua makna yang bisa menjelaskannya.
Pertama, pemilih milenial jumlahnya sangat besar dalam Pemilu 2024. Partai mana yang dapat menggaet kaum milenial, partai tersebut tertekan mendapatkan suara yang signifikan. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan memenangkan Pileg dan Pilpres 2024. Hal itu sejalan dengan prinsip konvergensi model. Model ini menganggap ruang komunikasi yang sama dengan partisipan dapat meningkatkan efektivitas komunikasi.
Bila jubirnya dari milenial, maka ruang kehidupannya dengan sebagian besar calon pemilih akan relatif sama. Kesamaan ruang tertusuk kesulitan menghasilkan kesetahan diantara sesama peserta komunikasi. Dengan adanya kesepahaman, parpol berharap para milenial setidaknya tertarik pada partainya. Harapannya, melalui ketertarikan itu para milenial dapat memberi suara kepada partainya.
Kedua, melalui jubir artis, parpol berharap dapat meningkatkan daya tarik partainya. Kehadiran artis sebagai jubir, kaum milenial setidaknya akan menoleh ke partainya. Hal itu terjadi karena sebagian masyarakat Indonesia masih pemilih secara emosional. Mereka tidak perlu substansi dari parpol.
Oleh karena itu, jubir partai dianggap tidak perlu yang kredibel. Jubir seperti ini tentu lebih pas untuk pemilih yang rasional. Jadi, pemilihan jubir dari artis semata-mata untuk mendapatkan sisi daya tariknya. Aspek ini memang pas untuk pemilih yang emosional.

