5 Negara Ini Jadi Pengekspor Senjata ke Israel
Tentara Israel
Satuju.com - Boikot mengekspor senjata ke Israel karena agresi ke Palestina terus berlangsung. Hal tersebut diserukan Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS).
Seruan itu muncul saat MbS, pemimpin de facto Saudi, hadir secara virtual konferensi tingkat tinggi (KTT) luar biasa BRICS pada Selasa (21/11/2023) melansir CNNIndonesia.
“(Saya) mendesak seluruh negara untuk berhenti mengekspor senjata ke Israel,” demikian laporan Saudi Gazette, mengutip pernyataan MbS.
Ia menyebut bencana kemanusiaan di Gaza semakin hari semakin parah, dan solusi tegas harus diimplementasikan, serta mendesaknya untuk segera menghentikan operasi militer.
Israel memang bukan negara besar, tapi memiliki sejumlah sistem persenjataan kelas Wahid. Selain mengandalkan industri dalam negeri, persenjataan militer Israel juga ditopang oleh senjata impor senilai miliaran dolar dari negara lain.
Berikut daftar negara yang menjual ilmu pertukaran ke Israel, dilansir dari Middle East Eye:
1. Amerika Serikat (AS)
AS sejauh ini merupakan pengekspor senjata terbesar ke Israel. Menurut data Institut Penelitian Perdamaian Dunia Stockholm (SIPRI), persentase impor senjata Israel dari Negeri Paman Sam antara 2009-2020 mencapai 70 persen. AS rutin menjual senjata kepada Israel sejak 1961.
Sementara menurut data lembaga swadaya masyarakat asal Inggris Campaign Against the Arms Trade (CAAT), jumlah ekspor senjata AS ke Israel antara 2013-2017 mencapai US$4,9 miliar atau setara Rp76,4 triliun (asumsi kurs Rp15.592 per dolar AS).
Selain penjualan alat perang, AS terus mengucurkan bantuan militer bagi Israel yang nilainya mencapai US$3,8 miliar atau setara Rp59,24 triliun per tahun.
Anggaran tersebut masih ditambah sebesar US$1,6 miliar atau setara Rp24,94 triliun agar Israel bisa mengembangkan sistem rudal pertahanan udara (Iron Dome).
Menurut CAAT, perusahaan AS yang memasok senjata ke Israel adalah Lockheed Martin, Boeing, Northrop Grumman, General Dynamics, Ametek, UTC Aerospace, dan Raytheon.
2. Jerman
Jerman menjadi negara pengekspor senjata terbesar kedua bagi Israel. Persentasenya mencapai 24 persen selama periode 2009-2020.
Meski Jerman tidak memberkan data terkait pengiriman senjata, namun mereka menerbitkan lisensi penjualan senjata kepada Israel pada 2013-2017 senilai 1,6 miliar euro atau setara Rp27,17 triliun.
Berdasarkan data SIPRI, Jerman menjual senjata ke Israel pada tahun 1960-an hingga 1970-an, serta mulai rutin mengekspor pada tahun 1994.
Salah satu alutsista Israel yang dibeli dari Jerman adalah kapal selam. Perusahaan pembuat kapal asal Jerman ThyssenKrupp Marine Systems menjual enam selam kelas Dolphin ke Israel.
Sementara perusahaan manufaktur khusus pembuat sistem transmisi, Renk AG, ikut membantu pengembangan tank buatan Israel, Merkava.
3. Data Italia
SIPRI mencatat persentase ekspor Italia ke Israel mencapai 5,6 persen antara 2009-2020. Sementara dari tahun 2013-2017, Italia menjual persenjataan senilai 476 juta poundsterling atau setara Rp9,29 triliun.
Kerja sama kedua negara di bidang pertahanan juga terjalin beberapa tahun belakangan. Israel sempat membeli pesawat latih militer buatan Italia. Italia juga sempat membeli rudal dan persenjataan lain buatan Israel.
4. Inggris
Menurut data CAAT, ekspor senjata Inggris ke Israel sejak 2015 menembus 400 juta poundsterling atau setara Rp7,81 triliun.
Perusahaan Inggris yang menyediakan infrastruktur dan perangkat militer bagi Israel adalah BAE Systems, Atlas Elektronik UK, MPE, Meggitt, Penny + Giles Controls, Redmayne Engineering, Senior PLC, Land Rover, dan G4S.
Produsen senjata asal Israel, Elbit Systems, juga mempunyai kantor cabang dan pabrik di Inggris. Salah satu pabriknya yang berada di wilayah Oldham kerap menjadi sasaran aksi demo solidaritas terhadap Palestina.
5. Kanada
Menurut data SIPRI, Kanada menyumbang sekitar 0,3 persen dari impor senjata konvensional utama Israel pada periode 2009-2021.
Pada tahun 2019, Kanada mengekspor senjata dan teknologi militer senilai US$13,7 juta atau Rp213,4 miliar. Nilai tersebut setara 0,4 persen dari total ekspor senjata ke Israel.

