PM Israel Sebut Tak Akan Hentikan Perang di Gaza Sampai Berhasil Kalahkan Hamas
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Gaza, Satuju.com - Perang di Jalur Gaza, Palestina, tidak akan berhenti hingga berhasil "menumpas" kelompok Hamas. Hal tersebut diungkapkan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Ia mengungkapkan selain menggunakan kekuatan militer untuk menghancurkan Gaza, Netanyahu mengatakan upaya diplomatiknya berhasil membuat sandera Israel dibebaskan oleh Hamas.
“(Perang) akan terus berlanjut sampai kita mencapai semua tujuan kita, yaitu mendapatkan kembali para sandera dan melenyapkan Hamas,” kata Benjamin Netanyahu saat konferensi pers pada Sabtu (2/12/2023) waktu setempat, dikutip dari Al Jazeera.
“Operasi darat diperlukan untuk mencapai tujuan yang disebutkan sebelumnya,” tambahnya.
Selain itu, Netanyahu kukuh bahwa pasukan militer Israel tidak melanggar peraturan hukum internasional saat melancarkan agresi di Gaza.
Padahal, Israel terang-terangan melakukan pelanggaran hukum internasional. Setidaknya terdapat tiga hukum internasional yang dilanggar Israel selama agresi.
Mereka menyerang warga sipil hingga korban jiwa yang jatuhan mencapai lebih dari 15.000 sejak agresi dimulai pada 7 Oktober lalu.
Israel juga menyandera, memblokir kebutuhan dasar, transfer paksa warga sipil, hingga menyerang rumah sakit dan tempat ibadah.
“Ini adalah perang jangka panjang, tapi pada akhirnya kita akan memenangkan perang ini,” katanya.
Selain itu, Israel dan Hamas tidak membahas kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata hingga berakhir pada Jumat (1/12).
Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, sepakat gencatan senjata pada 24 November dan diperpanjang hingga dua kali.
Dalam periode gencatan senjata yang berlangsung selama sepekan itu, Netanyahu mengatakan pasukan militernya menghabiskan waktu untuk melanjutkan agresinya di Gaza.
Tentara kami bersiap selama hari-hari gencatan senjata untuk meraih kemenangan total melawan Hamas, tutupnya.
Setelah gencatan senjata berakhir, sejauh ini dilaporkan lebih dari 180 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya terluka Israel setelah kembali menyerang Gaza.
Sedangkan, total korban jiwa setelah agresi Israel dimulai pada 7 Oktober lalu mencapai lebih dari 15.000 yang didominasi perempuan dan anak-anak.

