Pekanbaru, Satuju.com - Pihak ketiga yang menjadi mitra pengangkutan sampah Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru diminta Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun harus memahami isi kontrak. 

“Kita minta tahun 2024 itu sampah bersih. Kita tidak peduli lagi sama tonase, mau empat ton, mau 10 ton, pokoknya bersih,” tegasnya.

Dirinya menjelaskan bahwa calon operator angkutan sampah harus mempelajari terlebih dahulu kontrak yang ada. Operator harus memastikan tidak ada sampah yang tidak terangkut.

Muflihun juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungannya. Apalagi saat ini masih musim hujan sehingga harus dicegah terjadinya akumulasi.

“Jangan biarkan ada berkumpul di sekitar rumah, nanti kita khawatir ada DBD,” ulasnya.

Dirinya juga mengajak masyarakat untuk rutin mengadakan gotong royong di sekitar lingkungan rumahnya. Mereka bisa mencegah banjir dengan membersihkan parit sekitar rumah.

“Jadi dengan kerjasama masyarakat, tentu permasalahan sampah bisa teratasi,” jelas Pj Wali Kota.

Ada beberapa penyempurnaan dalam kontrak kerjasama dengan operator angkutan sampah. Kontrak kerjasama itu tidak hanya berdasarkan tonase tetapi juga berdasarkan prestasi.

Ada zona tertentu yang penilaiannya diterapkan berdasarkan prestasi. Nantinya ada sejumlah ruas jalan yang ditetapkan punya batas waktu menuntaskan tumpukan sampah di sana.

"Kepada pihak ketiga ada batas waktu untuk menyelesaikan, apabila tidak diselesaikan tentu ada semacam hukuman," terang Plt Kepala DLHK Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut 

Ingot menyampaikan bahwa bentuk hukuman nanti akan diberitahukan setelah kontraknya rampung. Pihaknya juga mengkontrakkan kontrak yang sudah ada dengan memperbaiki kelemahan di kontrak sebelumnya.

Dirinya menyatakan bahwa kontrak dengan pihak ketiga untuk zona I dan zona II adalah kontak bersih. Ia mengaku sudah ada Arahan langsung dari Pj Wali Kota Pekanbaru agar optimalkan pengakutan sampah tahun depan.

Dua operator yang bekerja sama dengan pemerintah kota saat ini yaitu PT. Ella Pratama Perkasa dan PT. Samhana Indah. Mereka mengelola pengakutan sampah di Zona I dan Zona II.