Pj Wako Muflihun Harap DBH Kota Pekanbaru yang Capai 70% Digunakan untuk Perbaiki Drainase Bermasalah

Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun

Pekanbaru, Satuju.com - Dana Bagi Hasil (DBH) 70 persen untuk Kota Pekanbaru pada tahun 2025 diharapkan Pejabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun untuk dapat digunakan untuk pembenahan drainase yang bermasalah.

Menurutnya, banjir masih menjadi persoalan yang harus diselesaikan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Sejumlah wilayah masih terendam banjir saat hujan deras mengguyur Pekanbaru.

Ia menilai, banjir yang terjadi saat hujan deras mengguyur Pekanbaru karena drainase yang tidak berfungsi dengan normal. Banyak drainase yang menyumbat sampah dan tingginya sedimen sehingga mengakibatkan banjir.

Oleh karena itu, Ia berharap di tahun 2025 upaya pembenahan drainase sudah bisa dilakukan lebih maksimal jika Dana Bagi Hasil (DBH) untuk Kota Pekanbaru sebesar 70 persen terealisasi.

Dikatakannya, pada tahun 2025 mendatang Pemko Pekanbaru berencana untuk membenahi seluruh saluran pembuangan air atau drainase khususnya di titik-titik banjir. Langkah ini salah satu upaya untuk menyelesaikan permasalahan banjir di Pekanbaru.

Pj Walikota Pekanbaru Muflihun mengaku, pada tahun 2024 upaya pembenahan drainase ini belum bisa dilakukan secara menyeluruh karena keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah kota.

“Pada tahun 2025 besok, Insyaallah APBD kita akan semakin besar karena ada tambahan dari dana bagi hasil. Di 2025, 70 persen untuk kota, 30 provinsi. Insyallah kita bisa benahi parit-parit di titik-titik banjir,” ujar Muflihun, Kamis (25). /01/2024).

Ia menyebut, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, masih berupaya mengatasi masalah yang menyebabkan banjir. Normalisasi drainase dan anak sungai terus dilakukan secara bertahap.

Selain itu, dirinya juga meminta para lurah dan RT/RW agar menggalakan gotong royong membersihkan drainase untuk meminimalisir banjir pasca hujan.

Selain membersihkan drainase, warga juga diimbau untuk menjaga kebersihan rumah tempat tinggal sebagai antisipasi Demam Berdarah Demam Berdarah (DBD). Karena jika lingkungan tidak bersih tentu akan berpotensi membawa penyakit.

“Kalau ada kaleng-kaleng bekas (yang bisa menampung udara sehingga menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti), itu dibersihkan, karena kita khawatir di musim hujan bisa memicu demam berdarah,” ungkapnya.