Kelebihan dan Kekurangan Membangun Rumah Sendiri dan di Kompleks

Ilustrasi

Satuju.com - Rumah adalah tempat penyelenggara kehidupan dan penghidupan bagi setiap orang. Bangungan ini dianggap sebagai kebutuhan dasar yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau perumahan dan sarana pelatihan keluarga.

Melansir CNNIndonesia, saat ini, banyak sekali pilihan bagi masyarakat untuk memiliki rumah. Tidak seperti dulu harus memiliki tanah untuk membangun, sekarang bisa memiliki rumah baru dengan mudah dan langsung jadi.

Sebab, banyak pengembang yang membangun kompleks besar-besaran dan menawarkan rumah yang bisa pembelian dengan cara tunai, maupun cicilan melalui Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Kendati, masih banyak juga masyarakat yang memilih untuk membeli tanah dan membangun rumah sendiri.

Sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan

Perencana Keuangan dari Advisor Alliance Group (AAG) Indonesia Dandy mengatakan jika mempunyai keinginan untuk memiliki rumah, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah menyusun perencanaan pembelian rumah yang harus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

Karena akan banyak pertimbangan untuk memiliki suatu rumah dimulai dari jarak, biaya, hingga fasilitas terdekat dari rumah juga perlu diperhatikan. Misal dengan rumah yang di Jakarta sudah pasti akan lebih mahal dari rumah yang di Bekasi, namun jarak untuk ke area perumahan akan lebih dekat ," jelasnya.

Jika sudah mengetahui kebutuhan, maka lihat juga kemampuan, dalam hal ini kondisi keuangan. Jika anggaran yang dimiliki terbatas, maka lebih baik membeli rumah di perumahan karena bisa memilih bayar tunai maupun kredit. Namun, jika punya dana lebih, maka bisa membeli tanah dan bangun sendiri.

"Untuk beli rumah sendiri dari segi biaya akan lebih terjangkau dibandingkan dengan bangun rumah sendiri, dikarenakan banyaknya developer yang memberikan promo hingga bisa menggunakan KPR untuk mempermudah memiliki rumah," jelasnya.

Sesuaikan dengan waktu

Selain kebutuhan dan kemampuan, perlu juga diperhitungkan waktunya. Jika ingin memiliki rumah segera, maka membeli rumah jadi di komplek jadi pilihan paling tepat, karena bangunan sudah tersedia.

"Dari segi waktu beli rumah akan lebih mudah dan praktis dibandingkan membangun rumah sendiri," katanya.

Sebab, membangun rumah sendiri perlu menyiapkan tanahnya dulu, menentukan konsep rumahnya, mencari kontraktor hingga masuk proses pembangunan. Hanya saja, keuntungannya design bisa disesuaikan dengan keinginan.

"Jadi kalau butuh rumah cepat dengan budget terjangkau bisa memilih beli rumah komplek, sedangkan kalau tidak terburu-buru bisa pilih opsi bangun rumah dengan cicil dari beli tanah dan bangun perlahan," pungkasnya.

Kelebihan dan kekurangan beli rumah kompleks

Perencana Keuangan Andi Nugroho mengatakan ada tiga kelebihan atau keuntungan membeli rumah di dalam komplek. Pertama, tinggal beli dan menempati saja karena bangunan sudah jadi.

"Karena mulai dari proses administrasi jual beli, perizinan pembangunan, kontraktor yang membangun rumah dan sebagainya semuanya di handle oleh developer. Jadi kita tinggal beli dan menempati saja," kata Andi.

Kedua, karena komplek perumahan, maka lokasi di sekitar area perumahan pasti sudah dikembangkan dan dilengkapi oleh developer, termasuk fasilitas umum dan fasilitas sosialnya.

"Jadi akan membuat penghuni merasa makin nyaman tinggal di situ karena fasilitas area tempat sudah lengkap," imbuhnya.

Ketiga, meringankan pembeli yang memiliki anggaran terbatas karena bisa membeli secara KPR. Sebab, pembeli hanya perlu menyediakan dana sekitar 20 persen dari harga rumah untuk pembayaran pertamanya. Sedangkan, sisa harganya bisa diangsur tiap bulannya sampai lunas.

Menurut Andi, ada satu kekurangan membeli rumah di kompleks perumahan yakni harga total pembelian rumah akan lebih mahal dibandingkan dengan membangun sendiri.
"Pertama karena pihak developer pasti akan mengambil keuntungan dari pembangunan rumah tersebut. Kedua, dengan pembelian sistem KPR, tentu ada unsur bunga yang dimasukkan pada pembayaran cicilan yang kita lakukan," jelasnya.

Kelebihan dan kekurangan bangun rumah sendiri

Andi mengatakan jika membangun rumah sendiri, maka biaya yang dikeluarkan bisa lebih murah dengan kualitas yang sama dengan bangunan developer. Sebab, untuk fee kontraktor dan kualitas material bangunan bisa disesuaikan dengan budget.

"Selain itu karena tanpa melibatkan bank atau lembaga pembiayaan, maka uang yang kita keluarkan memang hanya sebesar biaya pembangunan rumah," jelasnya.

Kemudian, jika membangun rumah sendiri, maka lokasi rumah hingga design yang diinginkan benar-benar bisa disesuaikan keinginan.

“Bahkan seandainya kita ingin membuat rumah menyendiri jauh dari pemukiman lain bisa dilakukan,” kata Andi.

Sementara kekurangan membangun rumah sendiri adalah proses pencarian tanah dan membangun. Mulai dari mencari tanah yang dijual, mengurus proses administrasi penjualan beli, sampai mencari tukang dan kontraktor pembangunan harus dilakukan sendiri.

Selain itu, area sekitar rumah yang dibangun bisa jadi belum berkembang fasum dan fasosnya. Berbeda dengan perumahan komplek yang pasti sudah dikembangkan sebagai daya tarik bagi pembeli.

Perencana Keuangan One Shield Consulting Budi Rahardjo mengatakan kekurangan lainnya dalam membangun rumah sendiri belum tentu bisa dilakukan dengan proses cicilan.

Sebab, untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan melalui pulsa, maka murni akan bergantung pada penilaian hingga kapasitas debitur. Berbeda dengan membeli kompleks perumahan yang semuanya diurus oleh pengembang.

Resiko lainnya yang dapat terjadi adalah apabila ternyata dalam pembangunan karena kurangnya pengalaman, maka perlu juga penempatan dalam memilih arsitek dan kontraktor bangunan yang dapat dipercaya. Dan terkadang biaya pembangunan dapat membengkak apabila ada perubahan di tengah pembangunan. Jadi memang masing-masing ada plus dan minusnya,” simpulnya.