Lebih dari 90 Persen Kebisingan Pemilu di Medsos Ulah Buzzer

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi

Jakarta, Satuju.com - 1.923 konten terkait kabar bohong atau hoaks seputar Pemilu 2024 disebut Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi di berbagai platform media sosial sudah diputus akses.

Angka ini berdasarkan laporan medsos-medsos periode Juni 2023 hingga Maret 2024.

Hoaks yang sudah kita takedown hampir 1.923, ungkap Budi Arie di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (19/3).

"Dan yang juga cukup penting ini adalah bahwa hampir 92 persen gangguan ruang digital kita ini ternyata terisi para buzzer," sambung dia.

Ia menjelaskan kabar hoaks soal pemilu itu tersebar merata di berbagai media sosial seperti Google, Meta, hingga TikTok. Laporan Tiktok, katanya, sebanyak 10,8 juta kabar hoaks sudah di-takedown. Sementara itu, Google sudah melakukan penghapusan hampir 2 juta.

"Ini secara mandiri tanpa kita minta, kebijakan komunitas mereka di platform sudah melalukan scrolling dan takedown sendiri tanpa kita minta," kata dia.

Meski begitu, Budi Arie mengatakan suasana pemilu 2024 kini lebih baik dibandingkan pemilu 2019.

“Memang menurut data-data, suasananya lebih baik, sangat lebih baik,” kata dia.

Pada Pemilu 2019, Kominfo memutus mengakses 771 konten berita palsu selama tujuh bulan terakhir jelang pemilu atau dari Agustus 2008-Februari 2019. Dari jumlah itu, sebagian besar berita hoaks berkaitan dengan politik, sisanya terkait agama, kesehatan, dan isu internasional.

Senatora, Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria juga sempat mengungkap penurunan identitas politik dan hoaks selama masa kampanye Pemilu 2024.

Meski tak sepenuhnya menghilang, namun kita juga mencermati ada penurunan penggunaan identitas politik. Dan kita cukup mau mengapresiasi hal itu, kata dia tanpa mengungkap angkanya, dalam siaran pers, Rabu (31/1/2024).

“Masyarakat kita juga semakin dewasa dengan pengalaman Pemilu dua kali dan Pilpres sebelumnya,” tambah Nezar.

Politik identitas sendiri sempat memuncak sejak Pilkada DKI 2017, terutama kasus penodaan agama yang menjerat mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.