Gaza, Satuju.com - Sejumlah warga Israel menggelar protes dengan merusak dan menginjakkan berbagai bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Jalur Gaza.

Dalam salah satu video yang diunggah The Guardian dan Al Arabiya, salah satu barang yang menjadi incaran yakni puluhan kardus mie instan yang tampak merk khas Indonesia, Indomie.

Sementara itu, Reuters melaporkan warga Israel awalnya memblokade truk-truk bantuan yang mengarah ke Gaza sejak Senin (13/5).

Berdasarkan video-video yang beredar di media sosial, mereka tak cuma mengadang truk, tetapi juga naik ke atas kendaraan dan mulai menjatuhkan tumpukan bantuan ke jalan.

Aksi bantuan itu pun membuat dus-dus rusak dan berserakan. Tak berhenti sampai situ, dus-dus beserta isinya kemudian diinjak-injak oleh mereka.

"Bantuan yang ditransfer Israel langsung ke tangan Hamas," bunyi pernyataan Order 9, kelompok yang mengorganisir protes.

Order 9 menyatakan selama bantuan-bantuan ini masuk ke Gaza dan dikontrol penuh oleh Hamas, kelompok perjuangan Palestina itu tak akan tertarik untuk menyepakati negosiasi mengenai pembebasan para sandera.

Saat ini, pemerintah Israel memperkirakan ada sekitar 130 orang yang masih berada ditawan Hamas di Gaza.

Aksi para warga Israel ini bukan kali pertama. Pekan lalu, polisi Zionis menangkap empat orang di Israel selatan karena melakukan unjuk rasa serupa yang memprotes pengiriman bantuan ke daerah yang dikuasai Hamas.

“Mengingat kejadian perilaku tidak tertib yang terjadi hari ini, penegak hukum telah memulai penyelidikan yang berpuncak pada penangkapan beberapa tersangka,” kata polisi Israel dalam sebuah pernyataan.

“Investigasi sedang berlangsung secara aktif,” lanjut mereka.

Sejak beberapa waktu terakhir, pemerintah Israel telah mendapat tekanan keras global untuk melindungi aliran bantuan terhadap warga sipil di Gaza.

Pasalnya, warga Gaza dilanda krisis kemanusiaan hebat yang mengancam jutaan warga Palestina.

Bukan cuma itu, serangan Israel ke Rafah juga membuat dunia naik pitam. Sebab saat ini, sekitar 1,3 juta warga Palestina mengungsi di kota ujung selatan Gaza tersebut. Tak ada lagi tempat bagi mereka untuk berlindung.

Agresi Israel di Jalur Gaza sendiri telah turun lebih dari 35 ribu orang. Mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan.