Rudal Hizbullah Hanguskan 2.500 Hektar Lahan Israel

Lahan Israel terbakar

Jakarta, Satuju.com - Kebakaran hebat yang mencapai 2.500 hektar karena diserang Kelompok milisi Hizbullah di Lebanon.

Serangan yang berlangsung pada Senin (3/6/2024) membuat Israel kelabakan kebakaran yang berkobar dan meluas dengan cepat.

Media lokal Israel melaporkan terdapat lebih dari 10 desa yang terancam hangus karena amukan si jago merah ke berbagai lahan kering.

Sebanyak 11 orang yang menjadi korban dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami gangguan pernafasan karena asap kebakaran tersebut.

Menurut citra satelit NASA, kebakaran paling parah terjadi di kota Kiryat Shimona, bagian utara Israel.

Kiryat Shimona memang sering menjadi wilayah yang sering digempur Hizbullah dan proksinya sejak Oktober tahun lalu. Namun, serangan yang menyebabkan kebakaran hutan ini menjadi yang pertama kali dialami Israel.

Petugas pemadam kebakaran pun berupaya mengompres api hingga larut malam di sejumlah lokasi, salah satunya Kota Kiryat Shmona. Polisi sejauh ini telah menutup jalan-jalan di perkotaan dan mengimbau warga yang masih berada di daerah tersebut untuk segera mengungsi.

Serangan berbalas antara kedua pihak turut menyeret warga sipil yang secara tak langsung terkena dampaknya.

Seorang penduduk Israel mengungkap tak mendapat bantuan apapun dari pemerintah selama ada penyerangan ke wilayahnya.

"Bagian utara agak terbengkalai dan terbengkalai... Kami ingin merasa ada yang mendukung kami," ungkap seorang penduduk yang tak disebut namanya, dikutip dari New Arab.

Akibatnya, sekitar 100.000 warga Israel dikabarkan telah mengungsi. Tak sedikit dari mereka yang turun tangan untuk memprotes pemerintah guna mencari solusi terhadap konflik tersebut.

Peluncuran serangan roket hingga drone itu merupakan rangkaian lanjutan dari serangan Hizbullah sejak Minggu (2/6). Sejumlah wilayah Israel seperti Nahariya dan Liman pun menjadi sasaran serangan milisi tersebut.

Serangan yang diluncurkan Hizbullah juga menjadi balasan atas gempuran Israel berulang kali ke perbatasan Lebanon. Gempuran tersebut juga membakar lebih dari 1.500 hektar tanah sejak Oktober hingga Mei tahun ini.