Nabi pun Tidak Tahu! Ini Alasan Allah Merahasiakan Waktu Hari Kiamat
Ilustrasi
Satuju.com - Setelah ini, topik utama menjadi pembahasan hangat setelah ini. Peristiwa hari akhir ramai dibicarakan setelah seorang peramal India bernama Kushal Kumar memprediksi kemungkinan terjadinya peristiwa pada 29 Juni 2024 yang disertai pecahnya Perang Dunia III.
Prediksi Kushal Kumar mengenai waktu hidup tersebar di berbagai akun media sosial. Salah satunya yang diunggah oleh pendakwah muda Habib Husein Ja'far Al Hadar di Instagram terverifikasi.
“Jadi apa maksudnya?” Demikian yang tertulis dalam gambar unggahan Habib Ja'far, dilihat Sabtu (29/6/2024).
Pantauan Liputan6.com di akun tersebut, warganet tidak percaya dengan prediksi peramal India itu bahwa pada Sabtu, 29 Juni 2024. Alih-alih percaya, mereka meramaikan komentar unggahan Habib Ja'far dengan guyonan.
Kenyataannya prediksi hari, tanggal, hingga bulan yang terjadi tidak perlu dipercaya. Sebab, waktu pasti datangnya hari kiamat tidak ada yang tahu, bahkan Nabi Muhammad SAW pun tidak mengetahuinya.
“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang berhenti, 'Kapan terjadi?' Katakanlah, “Sejujurnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagimakhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.'
Mereka bertanya apakah anda akan mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), 'Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.'” (QS Al-A'raf-187).
Pertanyaannya, mengapa hari kiamat dirahasiakan Allah? Mengapa tidak diberitahukan mulai sekarang agar umat mempersiapkan bekal akhirat agar semuanya selamat? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari simak penjelasan Habib Ali Baqir Al-Saqqaf berikut.
Menurut Habib Ali Baqir Al-Saqqaf, waktu hari kiamat yang dirahasiakan Allah SWT adalah inti dari tujuan penciptaan manusia untuk diuji. Kalau Allah SWT sudah beritahu tentang waktu datangnya kiamat, maka sudah pasti tidak ada ujian lagi.
“Kalau seumpamanya Allah mengabarkan tentang hari kiamat, yang mana hari kiamat akan terjadi tanggal 12 Muharram tahun 2000 H. Itu sudah diketahui. Sudah tidak ada ujian lagi. Semua pasti beriman,” kata Habib Ali dikutip dari tayangan YouTube NU Online.
Menurut cucu nabi ini, sepertinya tidak ada hal-hal yang terjadi seperti hari terhenti adalah realisasi dari makna ujian yang diberikan Allah melalui nabinya kepada manusia. Tanpa adanya kegaiban hari berhenti niscaya semua manusia masuk Islam dan mendapat hidayah itu mudah.
“Jikalau mendapat hidayah itu mudah, surga tidak akan mahal. Surga tidak akan dinyatakan oleh Allah,” imbuhnya.
Habib Ali menegaskan, bahwa manusia hidup di dunia harus diuji. Secara otomatis yang namanya ujian pasti ada yang lulus dan tidak lulus. Ironisnya, yang tidak lulus lebih banyak daripada yang lulus. Ahli neraka lebih banyak dari ahli surga sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis nabi.
“Semoga Allah menjadikan kita orang-orang ahli surga,” doa Habib Ali.
Ia menyimpulkan, inti dari mengapa hari kiamat tidak diketahui pasti kapan waktunya untuk menjadikan manusia itu beriman dan agar manusia itu takut untuk melakukan keburukan. Dengan begitu, manusia akan mempersiapkan diri sebelum kematian tiba, termasuk kematian di hadapan mata.

