Usut Kematian Afif Maulana, LBH Padang dan Keluarga Datangi Komnas HAM Minta Bentuk Tim Investigasi
LBH Padang dan Keluarga Datangi Komnas HAM Minta Bentuk Tim Investigasi
Jakarta, Satuju.com - Bersama keluarga Afif Maulana, anak yang diduga tewas oleh polisi, Tim Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Padang mendatangi kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada Senin, 1 Juli 2024. Didampingi oleh KontraS, mereka mengungkap kasus dugaan pembunuhan berujung kematian Afif Maulana sejak pukul 10.30 WIB.
Pertemuan yang berlangsung tertutup itu berakhir sekitar pukul 12.45 WIB. Direktur LBH Padang, Indira Suryani keluar bersama kedua orang tua Afif, Afrinaldi (ayah), Anggun Anggraeni (ibu) menemui media untuk menyampaikan hasil pertemuan tersebut.
Sebagai kuasa hukum korban, Indira memberikan keterangan untuk pengaduan mereka. "Berbagai dokumentasi dan cerita tentang tragedi Jembatan Kuranji yang ditinggal anak kami Afif Maulana dan penyiksaan terhadap Afif serta sesama," ujar Indira di Komnas HAM, Menteng Jakarta, Senin, 1 Juli.
Pihak keluarga, lanjut Indira, juga memberikan keterangan secara rinci. Dimulai dari 8 Juni, lalu hingga 9 Juni, saat jasad Afif ditemukan mengapung di bawah Jembatan Kuranji, Jalan Bypass, Padang, Sumatera Barat sekitar pukul 11.00 WIB.
Pada pertemuan itu, mereka juga meminta Komnas HAM membentuk tim investigasi untuk mengungkap misteri kematian Afif. Sebab, Indira menuturkan, mereka curiga bahwa Kepolisian Daerah Sumatera Barat seolah ingin menutup kasus Afif sesegra mungkin.
Maka dari itu, mereka akan tetap berjuang memperoleh keadilan bagi Afif Maulana dan korban lainnya. “Ini proses yang sedang kami lakukan supaya Komnas HAM bisa membentuk tim investigasi dalam kasus ini agar terungkap penyebab kematian Afif Maulana dan penyiksaan terhadap teman-teman lainnya.”
Dalam kasus ini, Afif Maulana bersama anak-anak lain yang diduga hendak tawuran bertemu dengan polisi yang sedang berpatroli di dekat Jembatan Kuranji, Padang, pada 9 Juni 2024 kemarin. Berdasarkan investigasi LBH Padang, pada saat itu sepeda motor yang dikendarai A dan ditumpangi Afif diduga ditendang polisi hingga terjatuh.
Mereka pun dibawa ke markas Polsek Kuranji untuk dimintai keterangan. Pada saat diperiksa, ada tujuh korban yang diduga mengalami penyiksaan, termasuk Afif Maulana, bahkan hingga nyawanya melayang. Jasad Afif Maulana ditemukan pada hari yang sama, sekitar pukul 11.00 di aliran sungai dekat Jembatan Kuranji.

