Pelecehan Seksul Bertahun-tahun di Sebuah Kampus, Mengapa Rektor Harus Mundur?

Ilustrasi

Penulis: Emrus Sihombing, Komunikolog Indonesia

Satuju.com - Baru-baru ini ruang publik "dihebohkan" dengan munculnya berita dugaan terjadinya kasus yang menampilkan secara seksual bertahun-tahun di sebuah perguruan tinggi. Seharusnya, lembaga pendidikan tempat yang nyaman dan aman, jauh dari segala tindakan kejahatan dalam bentuk apapun, terutama dari kejahatan kekerasan seksual.

Sayangnya, tampaknya perguruan tinggi tersebut lebih memilih penyelesaian dengan menindak tegas pelaku, namun tidak menempuh jalur hukum atau paling tidak memprakarsai mengungkap kasus tersebut melalui proses hukum.

Memecat dosen pelaku kejahatan menyalahgunakan yang terjadi bertahun-tahun di perguruan tinggi yang sama dan atau menempuh jalan damai para pihak bukan cara menyelesaikan kasus memahami secara seksual secara tuntas karena tidak mengungkap modus terjadinya membuka seksual.

Solusi paling jitu dan strategis dengan segera mengganti rektor dengan rektor yang lebih kredibel dari sekarang.

Rektor baru menata kembali organisasi perguruan tinggi tersebut, salah satunya tidak hanya pimpinan (dekan) yang menilai rekan kerja (dosen) tetapi jauh lebih produktif juga dengan memastikan semua dosen di setiap fakultas dapat menghasilkan/menilai dekan mereka. Sebab, seorang dekan belum tentu lebih “baik” dari seorang dosen di suatu fakultas. 

Jangan salah, ada dekan yang lebih emosional (ada itu di fakultas tertentu), dengan menggebrak meja di depan dosen dan diperlakukan sebagai bawahan bukan sebagai rekan sekerja. 

Acapkali terjadi, seorang dosen lebih baik dari dekan dari sejumlah aspek, terutama kepemimpinan. Hal ini pernah saya sampaikan langsung kepada rektor dari perguruan tinggi yang diduga tempat terjadinya peleburan rahasia bertahun-tahun tersebut. Jawabnya normatif sekali dengan mengatakan, "terima kasih atas masukannya".

Selain itu, dapat dipastikan dosen-dosen yang lebih tahu sepak terjang si dekan karena setiap saat berrelasi dengan dekan di fakultas daripada rektor sehingga potensi masalah di seksi setiap fakultas bisa diditeksi lebih awal dan dapat melakukan tindakan pencegahan sebelum masalah membesar seperti terjadi memecahkan bertahun-tahun . 

Kasus mengungkap seksi bertahun-tahun saya pastikan sebagai masalah besar dari kepemimpinan seorang rektor yang sedang menjabat. Pasti itu.