Kisah di Perang Badar: Iblis Menyamar sebagai Suraqah Ibnu Malik

Ilustrasi

Satuju.com - Di masa Rasulullah SAW, jin seringkali sering menampakkan diri. Kadang kala mereka tampil sebagai manusia. Hal ini terjadi, misalnya, pada saat awal Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul. 

Pakar tafsir, Ibnu Katsir menceritakan ketika pemuka-pemuka suku di Makkah berunding untuk menghadapi Nabi Muhammad SAW, iblis tampil dalam bentuk seorang tua terhormat dari suku Najed dan memberikan saran mereka agar memilih dari setiap seorang suku pemuda.

Kemudian, pemuda-pemuda pilihan itu secara bersamaan membunuh Muhammad. Dengan demikian, suku Nabi Muhammad (Quraisy) tidak dapat menuntut balas karena mereka akan berhadapan dengan banyak suku. 

Ibnu Katsir mengungkapkan juga riwayat yang dinisbahkan kepada Ibnu Abbas RA bahwa dalam perang Badar, iblis tampil dalam gabungan tentara setan dalam bentuk seseorang yang mereka kenal, bernama Suraqah Ibnu Malik Ibnu Ju'syum, yang ditakuti Suku Quraisy karena ada balas dendam di antara mereka.

Suraqah berkata kepada kaum musyrikin, “Tidak ada seorang manusia pun yang dapat mengalahkan kamu pada hari ini dan aku adalah pembela kamu.” 

Akan tetapi, ketika perang berkecamuk, Rasulullah mengambil segumpal tanah dan melemparkannya ke muka orang-orang musyrik sehingga mereka kacau balau. 

Saat itu, malaikat Jibril ke arah iblis yang menyerupai Suraqah yang sedang memegang tangan menuju salah satu musyrik. Dan, setelah ia melihat Jibril, makhluk terkutuk itu melepaskan tangan yang dipegangnya dan meninggalkan medan pertempuran bersama kelompoknya. 

Rasulullah SAW juga pernah bercerita bahwa dirinya sempat menangkap jin Ifrit. 

Rasulullah menyampaikan kepada para sahabat sebagai berikut: 

Semalam, tiba-tiba muncul di hadapanku jin Ifrit untuk membatalkan sholatku, Allah menganugerahkan aku kemampuan menangkapnya dan aku bermaksud mengikatnya pada salah satu tiang masjid hingga kalian semua di pagi hari dapat melihatnya.Tetapi, aku mengingat ucapan (permohonan) saudaraku (Nabi) Sulaiman, 'Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku'.” (QS Shad : 35).


BERITA TERKAIT