Pagar Laut, Sajakku tak Bisa Melaut
Ilustrasi pagar Laut. (Poto/ist).
SajakSajak
Oleh: Pulo Lasman Simanjuntak
pagar laut
sajakku tak bisa melaut
dilukisnya lewat
sebuah pantai
tanpa deru ombak
air keruh
nelayan terkapar
perahu dulu bebas
berlayar
tanpa beban
kini terkurung
tak berdaya
dibatasi pagar bambu
tajam mencekam
sungguh mengerikan
oligarki harus dilawan
satu kata : kekompakkan !
pagar laut
sajakku tak bisa melaut
cuaca dibakar
menghalang parai nelayan
untuk berangkat
tanpa ada peta laut
di tangan kanan
mereka makin miskin
melahap batu karang
kelaparan
harus bertahan
pagar laut dibangun
dengan kepalan tangan kuat
menghadang sajakku
ingin melaut
apa daya, matahari terlalu tinggi,
sajakku terjebak
di darat
ditonton ribuan rakyat
sungguh
mereka makin melarat
ditelan tawon ganas
beterbangan
sangat lahap
dimanakah pengusaha
seribu naga bersembunyi ?
di balik proyek reklamasi
ditimbun urukan tanah mati
mereka makin kaya raya
mandi anggur
aliran air emas tua
bahkan nilai mata uang
berhamburan
di sungai-sungai
dari hulu sampai ke hilir
telah kehilangan airmata
pagar laut
sajakku tak bisa melaut
tak ada kata menyerah,
berjuang untuk kebebasan
mutlak
di samudera raya
milik nusantara
kukibarkan bendera
indonesia raya
Jakarta, Senin, 27 Januari 2025
PAGAR LANGIT
setelah pagar laut
masih melalui sajakku ini
akan kembali kutawarkan kepada investor seribu naga
seharga ribuan triliun rupiah
utang negara
yaitu pagar langit biru
atau cakrawala semesta alam
di atas awan indonesia
yang sudah bersertifikat kepala desa
dijual dengan harga utang piutang
tujuh turunan
siapa berminat ?
telepon sajakku ini
nanti sajakku akan mengukur
kavling-kavling di langit nusantara
satu di atas kepala oligarki
tanpa matahari
satu lagi di atas kepala konglomerasi
tanpa tiang awan
semua sudah diberi pagar pembatas-
dengan bambu dan besi baja
siapa berminat ?
telepon sajakku ini
bahkan di bawah pagar langit
sungai, gunung, dan bukit
juga sudah kupagar
bersertifikat negara
untuk dijual seharga kapal pesiar mewah
paling memalukan
siapa berminat ?
telepon sajakku ini
Jakarta, Kamis, 30 Januari 2025
Biodata :
Pulo Lasman Simanjuntak, dilahirkan di Surabaya 20 Juni 1961. Ratusan karya puisinya telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal, dan 35 buku antologi puisi bersama para penyair di seluruh Indonesia.Sejak tahun 1980 s/d tahun 2025 karya puisinya telah dimuat di 23 media cetak (koran, suratkabar, dan majalah) serta dipublish (tayang) pada 247 media online (website) serta majalah digital di Indonesia dan Malaysia.Karya puisinya juga telah dipublikasikan ke mancanegara seperti Singapura, Brunei Darussalam, Republik Demokratik Timor Leste, Bangladesh, dan India.Sering diundang baca puisi di Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Radio Republik Indonesia (RRI- Stasiun Jakarta), Cafe Sastra Balai Pustaka, dan sejumlah tempat komunitas sastra di wilayah Jabodetabek.Salah satu puisinya berjudul "Menulis Syair Untuk Presiden Episode Dua " telah diangkat menjadi tembang puitik oleh Komponis & Pianis Ananda Sukarlan .Bekerja sebagai wartawan dan bermukim di Pamulang, Kota Tangerang Selatan.
Kontak : 08561827332 (WA)
Medsos :
Facebook : Bro
Instagram : Lasman Simanjuntak
Tik Tok : Lasman Simanjuntak
Youtube : Lasman TV

