Dashboard Lancang Kuning Polda Riau Jadi Contoh
Lingkungan - Presiden puji sistem dashboard lancang kuning untuk memonitor dan mengawasi area yang rawan titik panas.
Karena itu Presiden memerintahkan kepada seluruh wilayah untuk menjalin sinergitas hingga ketingkat bawah dalam rangka mempermudah penanganan Karhutla.
Hal itu terungkap rapat terbatas terkait antisipasi kebakaran hutan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (23/6/20) lalu.
Guna menindaklanjuti tersebut, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setia Imam Effendi SH SIK MSI bergerak cepat dengan menggelar rapat koordinasi kesiapan penanganan karhutla di Provinsi Riau tahun 2020 bertempat di Hotel Pangeran Pekanbaru, Rabu (24/6/20).
Pada kesempatan tersebut Kapolda Riau menjelaskan adanya perintah dari Presiden untuk menangani karhutla dengan menggunakan tehnologi, dengan sinergitas dan kerjasama semua pihak serta penaganan secara dini bahkan sejak apinya masih kecil.
Kapolda juga menjelaskan penanganan 51 kasus karhutla dengan tersangka sebanyak 58 orang, 40 kasus diantaranya telah dilimpahkan ke Kejaksaan.
“Penanganan tahun Ini dapat kita tangani dengan baik berkat kerja sama kita semua, ada 5611 titik api yang telah di padamkan sampai dengan 23 juni ini, bahkan di Pulau Rupat memadamkan api itu bisa sampai dengan 30 hari karena disana lahannya lahan gambut, Kerja sama yang kita lakukan sudah membuahkan hasil bagi kita semua karena kita sudah bisa mengendalikan karhutla ini dengan baik, sebanyak 13.110 personel gabungan yang sudah bekerja dilapangan, kita kerahkan 5530 unit pompa, 12.424 set selang dan dukungan 795 unit R2 serta 439 unit kendaraan R4." ungkap Jenderal yang akrab disapa Agung ini.
"Penanganan tahun ini juga sebagai evaluasi kita bersama guna mencegah apa yang kemungkinan terjadi pada masa yang akan datang, Dasboard lancang kuning sangat sangat berguna bagi kita semua untuk selalu mengetahui dimana saja titik api yang ada di Provinsu Riau." tambahnya seraya meminta masukan semua pihak dan arahan dari Gubernur Riau agar kedepan lebih baik lagi. >>> 2
Pesan Syamsuar Saat Rapat Koordinasi Kesiapan Penanganan Karhutla
Dalam rapat koordinasi kesiapan penanganan karhutla di Provinsi Riau tahun 2020, Gubernur Riau Drs H Samsuar dalam sambutannya menekankan agar terus dilakukan pemantauan karhutla, meskipun berada pada situasi covid-19.
Dengan terjalinnya kerjasama yang baik, kata Syamsuar Riau bisa menangani karhutla lebih baik dari tahun ketahun.
Dia menyebutkan, Pemerintah Provinsi telah menyediakan peralatan untuk pemadam karhutla dan juga peralatan untuk petani yang akan didistribusikan kepada 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau.
"Dimana Setiap UPT akan diberikan2 alat dan juga menyediakan dana guna mencegah kebakaran hutan dan lahan," terang sambutan Samsuar.
Dalam kesempatan itu Kapolda dan Gubernur memberikan penghargaan kepada Personil TNI Peltu Ramadhan yang merupakan Babinsa Ramil 06 Kodim Kampar dan kepada relawan Rezky Gazali karena keaktifannya dalam memantau perkembangan Karhutla melalui aplikasi Dashboard Lancang Kuning. >>> 3
Pantau Karhutla, BPBD Provinsi Riau Siapkan 2 Helikopter Patroli
Sementara Ketua BPBD Provinsi Riau Drs Edward Sanger mengaku menyediakan 2 unit helikopter patroli memantau perkembangan karhutla.
Hal ini dikatakan Edward dalam rapat koordinasi kesiapan penanganan karhutla di Provinsi Riau tahun 2020, disalah satu hotel di Pekanbaru.
Edward mengakui bahwa dengan adanya kerjasama yang baik dan dukungan tehnologi dashboard lancang kuning tim BPBD Riau sangat terbantu.
Dengan bantuan aplikasi Dasbboard Lancang Kuning patroli 2 heli sangat terpokus sehingga 64 persen penurunan kebakaran hutan.
"Terimakasih kepada pencipta aplikasi Dashboard Lancang Kuning, kami sangat terbantu sekali dengan adanya aplikasi Dashboard Lancang Kuning ini," akunya.
Rapat dihadiri Gubernur Riau Drs H Samsuar, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setia Imam Effendi SH SIK MSI, Danrem 031/WB Brigjen TNI Muh Syech Ismed SE M Han, Danlanud Marsma Ronny Irianto Moningka, Danlanal Dumai Kolonel Laut (P) Himawan, Wakapolda Riau Brigjen Pol Drs Tabana Bangun MSI, Kepala BMKG Provinsi Riau, Ketua BPPD Provinsi Riau.
Selain itu juga terpantau Kepala Manggala Agni Provinsi Riau, Kadis KLHK Provinsi Riau, perusahaan pembabat hutan, Rektor Universitas di Provinsi Riau, dan lain-lain.**

