Agus M Maksum Soroti Kasus Ijazah Jokowi: Fokus Bukan Dokumen, Tapi Identitas

Ilustrasi. (poto/AI)

Jakarta, Satuju.com - Jurnalis senior dan pengamat Agus M. Maksum kembali memberikan catatan investigatifnya terkait kasus ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam seri ketiga Ngopi2 Investigatif, Agus menegaskan bahwa fokusnya bukan pada keaslian dokumen ijazah, melainkan pada foto yang tercantum di dalamnya.

Agus menegaskan, “Saya tidak sedang bicara soal ijazahnya. Saya sedang bicara soal fotonya.” Menurutnya, foto dalam ijazah itu asli dan bukan hasil editan. Foto tersebut memang merupakan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama Joko Widodo, sebagaimana dikonfirmasi oleh pihak UGM dan rekan seangkatannya.

Namun, masalah yang ia soroti adalah ketidakcocokan struktural antara foto tersebut dan wajah Presiden yang saat ini memimpin dua periode. Perbedaan terlihat pada tulang wajah, rasio orbit mata, garis rahang, panjang hidung, dan bentuk dagu, yang menurut Agus tidak bisa dibohongi atau berubah secara alami.

Agus menekankan, “Kalau polisi, hakim, KPU, UGM, semuanya sepakat mengatakan ijazah itu asli… maka masalah berikutnya otomatis muncul: identitas siapa yang memakai ijazah itu?” Ia menegaskan bahwa hal ini menyentuh legitimasi politik, sejarah jabatan publik, dan catatan konstitusional negara.

Mengenai keaslian dokumen, Agus mengaku lebih meyakini ijazah itu palsu setelah menelaah bukti dari berbagai pihak, termasuk RRT, Roy Suryo, Rismon, dan analis independen. Namun, fokusnya tetap pada hubungan antara foto dan pemegang kekuasaan, bukan pada perdebatan dokumen.

Ia menekankan bahwa pertanyaan yang harus diangkat publik bukan soal ijazah asli atau palsu, tetapi “Siapa sebenarnya orang yang menjadi Presiden dua periode itu?” Menurutnya, jika wajah dalam dokumen tidak cocok, seluruh legalitas jabatan dan dokumen terkait harus dipertanyakan.

Agus menutup pernyataannya dengan menekankan risiko yang ada: “Kalau ijazah itu asli, maka masalah identitas terbuka lebar. Kalau ijazah itu palsu, masalah legalitas terbuka lebar. Dua-duanya berbahaya.”

Ngopi Investigatif Seri 3 ini menyoroti bahwa pertanyaan mengenai identitas Presiden bukanlah persoalan ringan, tetapi penting untuk menjaga kejelasan dan integritas negara. Agus menegaskan bahwa penyelidikan ini masih berlanjut dan akan ada tulisan-tulisan lanjutan yang membuka perspektif publik lebih jauh.