Syibral Mulasi Kritik Lambannya Penanganan Bencana, “Negara Tidak Boleh Kalah Cepat dari Relawan”

lambannya penanganan banjir besar yang melanda berbagai wilayah di Aceh dalam beberapa pekan terakhir.(poto/ist)

ACEH UTARA, Satuju.com — Ketua PDI Perjuangan Aceh Utara, Syibral Mulasi, angkat suara terkait lambannya penanganan banjir besar yang melanda berbagai wilayah di Aceh dalam beberapa pekan terakhir. Melalui unggahan yang beredar di media sosial, Syibral menilai bahwa negara seharusnya menjadi pihak paling cepat dan sigap dalam menyelamatkan warga terdampak bencana.

Menurutnya, hingga lebih dari sepuluh hari pascabencana, masih banyak warga yang belum ditemukan, belum tersentuh bantuan maksimal, serta masih mengandalkan pertolongan dari relawan dan masyarakat biasa.

“Negara Jangan Kalah dari Relawan”

Syibral menegaskan bahwa masyarakat sebenarnya tidak akan kalang kabut jika negara bergerak cepat. Lambannya penanganan, kata dia, justru membuat warga terpaksa turun tangan semampu mereka.

“Kalau negara ini gerak cepat, bantuan pada korban bencana datang secepat mungkin. Masyarakat biasa enggak akan kalang kabut buat bantu sebisa yang mereka bantu,” ujarnya dalam pernyataan tersebut.

Ia menilai kondisi ini memunculkan kesan bahwa negara lamban, sehingga peran relawan menjadi dominan dalam menembus desa-desa terisolir.

Sindir Wakil Rakyat yang Menyalahkan Relawan

Syibral juga menyayangkan adanya oknum wakil rakyat yang justru menyindir relawan dan merasa “kalah viral” dari mereka. Menurutnya, hal itu adalah bentuk sikap yang keliru dan tidak pantas di tengah situasi darurat kemanusiaan.

“Aneh banget. Itu kan kewajiban negara menjaga masyarakatnya. Masyarakat biasa yang saling bantu ini posisinya kan relawan,” tegasnya.

Ia menambahkan, relawan tidak mencari panggung, melainkan mengisi kekosongan peran yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara dan pemerintah.

Desak Pemerintah Tingkatkan Respons Cepat

Dalam pernyataannya, Syibral Mulasi mendesak pemerintah pusat maupun daerah untuk:

mempercepat pendataan korban dan wilayah terisolir,

memastikan logistik dan evakuasi berjalan optimal,

menempatkan keselamatan warga sebagai prioritas utama,

serta menghargai peran relawan sebagai mitra, bukan kompetitor.

Harapan untuk Percepatan Penanganan

Syibral berharap pemerintah segera memperbaiki koordinasi lintas lembaga agar tidak ada lagi korban yang terabaikan. Ia menutup pernyataannya dengan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat.

“Bencana sebesar ini bukan ajang siapa paling dilihat publik. Ini soal nyawa manusia, dan negara tidak boleh kalah cepat dari relawan.”(M.R)