TikTok Shop Dituding Bisa Matikan UMKM Indonesia

TikTok Shop

Jakarta, Satuju.com - TikTok Shop dituding menjadi biang kerok kebangkrutan banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Melansir CNNIndoneisa, bahkan, e-commerce yang menyatu dengan media sosial itu membuat pemerintah merevisi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50 Tahun 2020 tentang Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Elektronik (PPMSE). Revisi ini diyakini bisa menjadi salah satu tameng menghalau 'racun' TikTok Shop.

Berbagai pihak juga kompak mengeluhkan eksistensi TikTok Shop di Indonesia, mulai dari Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki hingga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Bahkan, fenomena TikTok Shop yang membuat para pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat menjerit.

TikTok Shop diklaim membunuh UMKM tanah air karena produk-produk yang dijajakannya sangat murah. Oleh karena itu, barang jualan pedagang asli Indonesia di toko offline maupun marketplace lain kalah saing.

Bahkan, barang yang dijual pedagang di TikTok Shop dituding hasil perdagangan lintas batas alias cross border. Jika benar, banjir barang impor tersebut berarti langsung ditawarkan kepada pembeli tanpa melalui proses importasi yang semestinya.

Project S TikTok santer di kancah global. Akal bulus TikTok ini juga disebut menjamah Indonesia, di mana memuluskan perdagangan lintas batas alias cross border.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan ada 21 juta UMKM lokal yang sudah terjun ke marketplace. Namun, pedagang lokal tetap kalah saing dengan banjir barang impor.

Teten menyebut algoritma TikTok bisa membaca kebiasaan penggunanya. Pada akhirnya, media sosial China itu berbuah data yang digunakan untuk menggambarkan keinginan konsumen di Indonesia.

"Sehingga dia bisa memberikan informasi kepada produsen UMKM di China yang mau masuk ke Indonesia, sehingga ini suatu ancaman. Karena itu ancaman bagi UMKM. Kita sudah perdagangan bebas, tapi saya kira setiap negara juga perlu melindungi UMKM, jangan sampai kalah bersaing," jelasnya di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Selasa (11/7).

Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKS Amin AK juga menyinggung Project S TikTok yang disebut racun pembunuh UMKM Indonesia. Ia mengatakan media sosial asal China itu memanfaatkan pasar Indonesia yang sangat besar untuk meraup keuntungan.

Ia menyebut manuver TikTok jelas mengancam keberlangsungan UMKM di tanah air. Pasalnya, TikTok menganalisis tren perilaku konsumen Indonesia demi keuntungan pelaku usaha Negeri Tirai Bambu.

Menurut Bank Indonesia (BI), nilai transaksi e-commerce di Indonesia mencapai Rp476,3 triliun pada tahun 2022. Sayangnya, sekali lagi sayangnya, dari nilai transaksi sebesar itu, Rp428,67 triliun atau 90 persennya dinikmati produsen luar negeri, terutama China, ungkapnya di Rapat Paripurna DPR RI ke-30 Masa Sidang V 2022-2023, Jakarta Pusat, Kamis (13/7).

“TikTok menganalisis tren perilaku konsumen Indonesia, kemudian meminta UMKM China memproduksi barang yang laris di Indonesia. Lalu, produknya dipasarkan melalui Project S dengan promosi besar-besaran dan harga murah,” sambung Amin.