Sangat Tidak Bijak, BUMN Borong Dollar Di Tengah Harga Meninggi

Ilustrasi

Penulis: Emrus Sihombing, Komunikolog Indonesia 

Satuju.com - Sangat-sangat tidak bijak Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta agar sejumlah BUMN besar kita, memborong dolar di tengah harga dolar berada di puncak ketinggian.

Permintaan ini, dari aspek dialektika komunikasi politik, memunculkan dua pertanyaan besar. Pertama, apa yang sedang terjadi dengan perekonomian Indonesia saat ini dan ke depan? Apakah perekonomian nasional kita saat ini dan ke depan bertanda memburuk?

Erick Thohir mungkin sudah melihat tanda-tanda bahwa nilai dolar ke depan akan tetap berada di puncak, atau harga dolar semakin melambung tinggi.

Artinya, kondisi ekonomi dalam negeri kita saat ini dan ke depan bisa dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Jika terjadi tindakan yang membebankan dolar oleh sejumlah BUMN besar kita, paling tidak mengandung tiga konsekuensi. 

Pertama, sebagai tindakan antisipasi dan untuk menyelamatkan secara eksklusif BUMN kita ke depan dari gempuran kondisi ekonomi global yang bisa jadi melemahnya tanpa menurunkannya kesejahteraan ekonomi rakyat saat ini dan ke depan akibat kenaikan dolar. Tentu saja hal ini tidak boleh terjadi di negeri kita berdasarkan kebersamaan, kekeluargaan, dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dengan membeli dolar terutama sebagai cadangan, memang membuat BUMN tetap bisa beroperasi meski sangat lamban karena hantaman nilai dolar yang tinggi. Namun, di sisi lain, disadari atau tidak, perekonomian masyarakat akan semakin terpuruk. Hal ini tidak sejalan dengan prinsip keadilan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kedua, permintaan Erick Thohir ini, langsung atau tidak langsung, bisa mendorong para konglomerat (swasta) akan melakukan tindakan memborong beli dolar dalam skala besar untuk melindungi eksistensi bisnisnya saat ini dan ke depan di tengah gempuran meningkatkan nilai dolar terhadap rupiah kita di pasaran.

Ketiga, konsekuensinya, semakin sulitnya ditemukan dolar di pasaran di Indonesia. Akibat lanjutannya, membuat harga dolar dalam negeri semakin terbang tinggi. 

Oleh karena itu, permintaan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir agar sejumlah BUMN besar kita, memborong dolar hsrus segera dievaluasi oleh Presiden Jokowi dan selanjutnya meminta agar tindakan memborong dolar oleh BUMN kita segera dihentikan. Lebih cepat lebih baik. Sangat tidak baik borong dolar di saat naik dan masyarakat Indonesia masih banyak sekali yang miskin, baik di perkotaan maupun di seluruh pedesaan di Indonesia.