Polisi Gerebek Lapak Narkoba di Kampung Bahari

Polisi Gerebek Lapak Narkoba di Kampung Bahari

Jakarta, Satuju.com - Lapak narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara digerebek Polres Metro Jakarta Utara. 

Setidaknya ada 200 anggota polisi yang dikerahkan pada penggerebekan pada Sabtu (13/7/2024) pagi lalu. Polisi pun menemukan sejumlah hal terkait praktik peredaran narkoba di wilayah tersebut.

CNNIndonesia.com merangkum sejumlah fakta terkait penggerebekan Kampung Bahari sebagai berikut:

22 orang positif narkoba

Polisi mengamankan 31 orang dalam penggerebekan yang dilakukan pada akhir pekan tersebut. Dari 31 orang itu, 22 di antaranya dinyatakan positif menggunakan narkoba usai dilakukan tes urine.

Tempat penjualan obat-obatan

Dalam penggerebekan itu, polisi menemukan sejumlah tempat yang diduga menjadi 'apotek' tempat yang menjual beli narkoba.

Apotek bedeng itu terletak di pinggir rel kereta api di Kampung Bahari, Jakarta Utara. Rata-rata bedeng itu berukuran 3x4 m.

Kondisi tempat tidur nampak tak rapi dan berantakan. Sejumlah tempat tidur itu cuma berisi karpet tempat tidur, speaker, kandang burung, bangku hingga meja.

Akan tetapi, pada salah satu tempat tidur tampak terpasang AC yang masih menyala. Kemudian, ada pula bedeng yang terpasang kamera CCTV.

Jarak antara satu tempat tidur dengan tempat tidur lainnya hanya sekitar 50 meter. Tempat tidur itu berbentuk papan triplek dengan lapisan banner dari dalam, sementara atapnya terbuat dari seng dan asbes.

Daerah bedeng-bedeng itu disebut sebagai daerah 'Texas' yang diduga digunakan untuk tempat transaksi dan konsumsi narkoba. Namun, saat polisi melakukan penggerebekan tak ada orang yang ditemukan di tempat tersebut.

Sewa alat

Di dalam apotek juga disertakan kertas yang berisi tulisan. Di antaranya tulisan 'DILARANG MAIN HP' hingga 'SEWA ALAT RP 5.000 OKE".

Menurut pengakuan salah seorang pelaku berinisial W (46), alat yang disewa di apotek bedeng itu adalah alat isap sabu alias bong.

Selain itu, ada juga kertas bertulisan 'BAYAR DULU BOS Kuh!!!' lalu kertas bertulisan 'AKU TAHU TAPI AKU DIAM'. Kemudian, ada tulisan di papan pintu masuk bedeng bertulis nomor rekening yang diduga untuk transaksi.

CCTV hingga drone pantau polisi

Masih dalam penggerebekan itu, polisi juga mendapati fakta bahwa para bandar narkoba di Kampung Bahari turut memanfaatkan kamera CCTV dan drone untuk memantau.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan CCTV dan drone itu digunakan para bandar narkoba untuk memantau pergerakan polisi saat menjalankan bisnisnya di kampung tersebut.

"Untuk melakukan kegiatannya ini, mereka kemudian mengamankan proses bisnisnya dengan cara, jika ada penangkapan, mereka terlebih dahulu menaikkan drone ini. Drone ini dipantau dari layar monitor yang sudah kita lihat," katanya.

Polisi pun telah menyiapkan empat unit dekoder CCTV, dua televisi, serta satu unit laptop yang digunakan untuk melakukan pemantauan.